WahanaNews.co, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan kondisi perdagangan terkini di Indonesia serta industri potensial masa kini dan mendatang di Indonesia.
Sektor perdagangan Indonesia baik dan stabil untuk meningkatkan kerja sama dengan Ghana. Hal tersebut dipaparkan dalam Ghana-Indonesia Business Forum di Hotel JW Marriott, Jakarta hari ini, Senin (9/10).
Baca Juga:
Dyah Roro Esti Resmi Terima Tongkat Estafet sebagai Wakil Menteri Perdagangan
"Sektor perdagangan Indonesia baik dan stabil untuk menjalin kerja sama dengan Ghana. Data yang kami miliki pun mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 surplus sebesar USD 3,12 miliar. Dengan demikian, Indonesia telah menikmati surplus neraca perdagangan selama 40 bulan berturut-turut sejak Mei 2022,” jelas Wamendag Jerry.
Selain itu, berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Perdagangan, pada tahun 2022 Indonesia mengalami peningkatan ekspor nonmigas yang signifikan dibandingkan tahun 2021, yaitu mencapai nilai USD 275 miliar.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup besar jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas yang tercatat pada tahun 2021, yaitu sebesar USD 219 miliar.
Baca Juga:
Para Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN Dorong Isu Keberlanjutan dan Kerja Sama Digital
Wamendag menambahkan, Indonesia dan Ghana diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah dan populasi sumber daya manusia yang muda dan dinamis. Dengan kestabilan ekonomi Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kerja sama bilateral serta meningkatkan hubungan dagang dan investasi Ghana di Indonesia.
“Pemerintah Indonesia dan pemerintah Ghana bekerja keras untuk menciptakan lingkungan
perdagangan dan investasi yang ramah untuk kedua negara. Caranya dengan merampingkan peraturan, meningkatkan infrastruktur, dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih transparan dan dapat diprediksi. Indonesia dan Ghana berdedikasi untuk membina lingkungan bisnis yang aman dan dapat diandalkan,” tegas Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry menuturkan, potensi perdagangan bilateral merupakan aspek fundamental dari hubungan Indonesia-Ghana. Indonesia terkenal dengan minyak kelapa sawit, karet, tekstil, dan mobil, sedangkan Ghana terkenal dengan kakao, emas, minyak, dan gas alamnya. Sehingga, Indonesia-Ghana dapat saling melengkapi untuk ekonomi dan perdagangan.
Wamendag menyatakan, Indonesia dan Ghana juga telah membuat langkah yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dalam beberapa tahun terakhir.
Di Afrika Barat, Ghana telah menjadi mercusuar stabilitas dan komitmenya terhadap ekonomi dan pembangunan infrastruktur patut dipuji. Selain itu,
Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara dengan kelas menengah yang berkembang pesat dan beragam industri.
Wamendag juga mengungkapkan, Indonesia mendorong eksplorasi peluang investasi di berbagai
sektor, seperti pertanian, energi terbarukan, pembangunan infrastruktur, dan teknologi digital dengan Ghana. Sektor-sektor ini memiliki potensi yang sangat besar dan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Ghana.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Ghana menduduki peringkat ke-14 sebagai negara tujuan
ekspor Indonesia di kawasan benua Afrika. Pada 2022, total perdagangan Indonesia-Ghana tercatat sebesar USD 196,86 juta.
Produk ekspor utama Indonesia ke Ghana adalah minyak kelapa sawit dan fraksinya, sabun, mesin-mesin, produk kertas, dan produk ikan.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Wamendag Jerry mengundang delegasi Ghana untuk menghadiri
Trade Expo Indonesia (TEI), pameran dagang tahunan Kementerian Perdagangan yang akan berlangsung dari tanggal 18 Oktober hingga 22 Oktober 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.
Terdapat pameran berbagai produk ekspor Indonesia di TEI. Selain pameran, TEI akan menyelenggarakan serangkaian acara bersamaan, termasuk seminar internasional, penjajakan kesepakatan bisnis (business matching), dan konseling bisnis.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]