Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan bahwa survei data ini menjadi penting untuk menentukan program penguatan produksi ke depan, terlebih di tengah ancaman krisis global.
"Saya dan jajaran dinas ditantang terus, di mana ada dua hal setelah 2019 sampai hari ini, tidak ada impor beras umum. Kemudian, produksi data BPS KSA selalu meningkat dari tahun ke tahun dan menunjukkan surplus. Tapi saya ditambah tugas lagi yang harus diwujudkan bareng-bareng yaitu produktivitas harus naik, bahkan supaya lebih tinggi lagi dari yang sekarang," katanya.
Baca Juga:
Pengunjung Ramai ke Stan PT Karunia Rotorindo Tani di SIEXPO 2023, Ini Penariknya
Suwandi berharap kolaborasi Kementan dan BPS dapat terus ditingkatkan agar data tersebutdimanfaatkan bagi semua pihak dalam rangka mengambil keputusan dan mempunyai gambaran yang utuh tentang kondisi perberasan nasional.
Produksi beras nasional pada tahun 2019 mencapai 31,31 juta ton, meningkat di tahun 2020 menjadi 31,36 juta ton dan di tahun 2021 sebesar 31,33 juta ton.
Di sisi lain, ekspor pertanian dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan yang diikuti kenaikan NTP maupun NTUP. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.