“Sekitar tiga bulan lalu, atas arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, Indonesia telah merilis RUPTL yang baru. Dalam rencana tersebut, sepuluh tahun ke depan Indonesia menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 gigawatt (GW), dengan sekitar 76 persen di antaranya berbasis energi terbarukan dan storage,” ujar Darmawan.
Darmawan menambahkan bahwa RUPTL ini menjadi peta jalan strategis bagi PLN untuk mendukung akselerasi transisi energi bersih menuju NZE 2060 atau lebih cepat. Implementasi rencana tersebut tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang andal, tetapi juga mendorong pengembangan lapangan kerja hijau (green jobs), memperluas akses listrik hingga ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), serta memperkuat ketahanan energi nasional.
Baca Juga:
Pemerintah Umumkan 17 Hari Libur Nasional dan 8 Cuti Bersama Tahun 2026
“Dengan memprioritaskan energi terbarukan, PLN berkomitmen menjadikan sistem kelistrikan nasional lebih bersih, inklusif, dan berkelanjutan. Kami yakin, dengan sinergi bersama seluruh pemangku kepentingan, target-target transisi energi yang ambisius dapat diwujudkan secara nyata dan tepat waktu,” tutup Darmawan (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.