WahanaNews.co, Jakarta - Dalam ruang kerja sama internasional, Indonesia menekankan kesiapannya untuk bekerja sama dengan semua negara dengan mengedepankan prinsip saling menguntungkan sebagai landasan utama. Indonesia sendiri berperan aktif dalam berbagai forum kerja sama internasional seperti ASEAN, G20, APEC, RCEP, dan forum kerja sama internasional lainnya.
Dalam acara Conference of Indonesia Foreign Policy (CIFP) 2023 di Jakarta, Sabtu (2/12), Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso yang hadir mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membagikan beberapa pandangan mengenai arah dan perkembangan kerja sama ekonomi internasional Indonesia serta kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Baca Juga:
Pemerintah Dukung Peningkatan Ekspor dan Hilirisasi Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan
“Di tengah-tengah kondisi global yang mengalami perlambatan, kemudian juga tensi geopolitik yang tinggi, kita sangat bersyukur, ekonomi Indonesia masih tumbuh sangat solid, di kuartal 3 kita masih tumbuh 4,94% (yoy). Di tahun 2024, Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% dan inflasi pada kisaran 2,8%,” ungkap Sesmenko Susiwijono.
Sesmenko Susiwijono melanjutkan dengan menyampaikan bahwa Indonesia telah tergabung dengan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang merupakan kerja sama ekonomi yang diprakarsai oleh Amerika Serikat dan mengatur norma-norma untuk mencapai standar tinggi di kawasan Indo-Pasifik. Forum IPEF menyiapkan 4 pilar kerjasama yaitu Perdagangan, Rantai Pasokan, Ekonomi Bersih, dan Ekonomi Adil.
Forum IPEF telah menghasilkan kerja sama rantai pasok sebagai perjanjian pertama di dunia yang membahas masalah rantai pasok. Melalui IPEF, Indonesia, Amerika Serikat, dan 12 negara lainnya juga sepakat untuk berdiskusi terkait critical minerals, yang juga merupakan yang pertama diadakan di dunia.
Baca Juga:
Industri Kelapa Sawit Berperan Strategis bagi Perekonomian Indonesia
“Secara umum, IPEF sudah sesuai dengan yang kita perjuangkan bersama-sama. Dari 4 pilar, semua pembahasan sudah selesai, dan ini menjadi wujud konkret kita untuk berperan aktif, berperan besar dalam kerja sama economic framework di kawasan Indo-Pasifik,” kata Sesmenko Susiwijono.
Lebih lanjut, dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui transformasi kebijakan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia, saat ini Indonesia sedang dalam proses aksesi menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Sesmenko Susiwijono juga menjelaskan bahwa Indonesia menjaga hubungan diplomatik yang baik dengan lima negara anggota BRICS, khususnya di bidang perekonomian. Dengan keterbukaan penuh, Pemerintah terus memastikan kerja sama dengan BRICS sejalan dengan prioritas perekonomian nasional.