WahanaNews.co | Pengembangan industri motor dan mobil listrik dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi kreator muda di Tanah Air.
Menurutnya, ada potensi besar terkait motor di Indonesia mengingat sedari dulu masyarakat Indonesia senang bikin dan beli motor.
Baca Juga:
Ultimatum Keras Setelah Kekalahan Telak Timnas dari Jepang, Erick Thohir Ancam Mundur dari PSSI
"Ini kesempatan dengan baterai listrik yang mungkin kita bukan ahlinya mesin, tidak perlu membuang waktu lagi kita intervensi dengan baterai listrik. Ke depan siapa tahu para kreator muda Indonesia yang biasa membuat motor dan mobil kustom, ini menjadi lapangan pekerjaan baru karena tinggal membeli baterai listriknya saja. Ini yang harus kita pikirkan," katanya dalam SOE International Conference di Nusa Dua, Bali dikutip dari Antara, Senin (17/10).
Dalam hal ini ia mengatakan Indonesia sudah mengimpor BBM sejak 2003. Sebab itu, pemerintah mengeluarkan program kebijakan untuk mengubah dan mengurangi kebutuhan BBM dengan mobil dan motor listrik, seperti yang diluncurkan di Mojokerto, Jawa Timur yakni gula menjadi bioetanol.
Apalagi Indonesia juga sudah sukses dengan yang namanya biodiesel B40 di mana Indonesia menjadi negara yang satu-satunya berhasil dengan B40.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
"Artinya kalau ada motor dan mobil listrik, ada bioetanol dan B40 kita harapkan kebutuhan impor BBM bisa tidak meningkat. Kenapa hanya tidak meningkat? Ingat yang namanya petrokimia membutuhkan minyak mentah," ujar Erick.
Sebelumnya, Wakil Menteri (Wamen) BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyatakan penggunaan sepeda motor listrik bagi masyarakat dapat menghemat biaya operasional sekitar Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per tahun.
Selain membawa keuntungan bagi masyarakat, lanjutnya, pemerintah juga akan mendapatkan manfaat dalam bentuk penghematan sebesar Rp1 juta sampai dengan Rp1,2 juta per tahun dengan asumsi rata-rata masyarakat mengisi BBM kurang lebih sekitar enam liter per minggu.