WahanaNews.co | PLN memberikan rincian terkait penggunaan dari PMN (Penyertaan Modal Negara) sebesar Rp 10 triliun pada tahun 2023.
Adapun dana tersebut bakal dipakai untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan di daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan).
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Direktur Utama PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya telah membagi anggaran tersebut pada pembangunan infrastruktur kelistrikan di 3 wilayah regional.
Regional pertama adalah Jawa - Madura - Bali yang mendapat alokasi Rp 3 tirliun untuk membangun jaringan kelistrikan di daerah yang hingga saat ini masih belum teraliri listrik.
"Jadi Jawa-Madura-Bali pun masih ada, untuk Madura di pulau bagian atas itu masih ada, daerah Sukabumi masih banyak sekali pasokan listrik yang belum bisa masuk, karena ada daerah yang memang terpencil," ujar Darmawan dalam suatu acara di Jakarta belum lama ini.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Selanjutnya wilayah regional 2 adalah Sumatera - Kalimantan yang mendapat porsi pembangunan infrastruktur listrik sebesar Rp 4,5 triliun.
"Ini untuk membangun sumber daya setempat juga ada transmisi dan utnuk membangun daerah terpencil lainnya," kata Darmawan.
Selanjutnya adalah regional Sulawesi - Maluku - Papua - Nusa Tenggara yang dialokasikan Rp 3,5 triliun.
Di sana nantinya pengadaan listrik bakal lebih mengandalkan sumber daya Potensial di daerah.
"Kalau disini strateginya kita mencari local wisdom, kalau disitu ada hydro bisa hydro, kalau disana ada panas bumi, ya dari panas bumi, kalau dari angin ya dari angin, kalau ada potensi tenaga Surya ya tenaga Surya," lanjut Darmawan.
Menurutnya ada banyak potensi ekonomi yang bisa digarap pada daerah-daerah di Indonesia, namun terkadang hal tersebut terganjal oleh maslaah energi.
"Ini kami sebut sebagai kemiskinan yang terstruktur, kenapa miskin, mungkin darah itu kaya akan sumber daya alam, ada kerajinan yang punya potensi besar, ada potensi pariwisata yang luar biasa, tetap tanpa adanya listrik kan tidak mungkin itu bisa dikembangkan," pungkasnya. [Tio]