WahanaNews.co, Tangerang - Inovasi dan kreativitas tinggi dalam mengolah kerajinan tangan Indonesia dapat
menghasilkan produk yang menarik.
Salah satu peserta Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 yaitu Ethneeq yang berbasis di Denpasar, Bali, mampu mengkreasikan hal tersebut dengan menghasilkan produk tas, sandal, dan sepatu berbahan karung goni yang berpadu kain endek khas Bali.
Baca Juga:
Apresiasi Importir AS, Pemerintah Indonesia Serahkan Primaduta Award 2024
Desain-desain tas dan produk lainnya diproduksi dengan apik sehingga tidak terlihat jika bahan yang digunakan
berasal dari karung goni. Pada TEI ke-38 ini, stan Ethneeq berlokasi di Hall 8 di Indonesia Convention Exhibition
(ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten.
Pemilik Ethneeq Dian Susanti bercerita, dirinya sering mengikuti berbagai pameran untuk mempromosikan produk hasil karyanya.
"Jadi, produk utamanya adalah tas berbahan kain goni ramah lingkungan karena dari serat alam. Keistimewaannya adalah kami kombinasikan goni dengan kain endek atau kain tradisional khas Bali," katanya di arena TEI, Rabu, (18/10).
Baca Juga:
Kopi Indonesia Dipamerkan dengan Konsep Lounge dalam Seoul International Café Show ke-23
Dian menjelaskan, usaha kecil menengah (UKM) miliknya yang berdiri sejak tahun 2020 hingga kini telah
menciptakan enam koleksi dengan total 36 desain sendiri.
Rata-rata produksi berbagai item mencapai 600 buah per bulan. Produk yang dijual berkisar Rp150 ribu-Rp2,2 juta. Khusus tas dan sandal berkisar Rp620 ribu-Rp3 juta per pasang.
Dian mengaku sangat senang mengikuti pameran di TEI. Sebab, produk hasil kreasinya bisa dilihat para buyer mancanegara.
"Buyer yang telah datang dari Prancis. Buyer tersebut merupakan seorang trader yang menawarkan kerja sama. Untuk penjajakan, buyer Prancis itu membeli tas dan sandal yang akan dijajaki di negaranya terlebih dahulu,” jelasnya.
Dian mengatakan, tas buatannya pernah menjadi suvenir untuk agenda utama KTT G20. Sebelumnya, Dian juga mendapat kepercayaan untuk memproduksi suvenir pada agenda tambahan G20.
Menurutnya, KTT G20 juga menjadi ajang bagi para UMKM untuk menunjukkan produk lokal dan kebudayaan Indonesia. Dari segi penjualan, Dian menyebut, pembeli produknya banyak yang berasal dari Jakarta hingga Malaysia dan
Singapura.
"Rata-rata omzet bulanan paling rendah seingat saya ada di kisaran Rp60 juta per bulan dan tertingginya bisa sampai Rp100 jutaan," imbuhnya.
TEI merupakan pameran dagang terbesar di Indonesia yang digelar Kementerian Perdagangan setiap tahun. TEI ke-38 berlangsung secara luring di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten pada 18-22 Oktober 2023.
Selain itu, TEI ke-38 juga akan diselenggarakan dengan konsep Interactive Website berbasis e-Catalogue selama tiga bulan pada 18 Oktober 2023-18 Desember 2023 melalui laman resmi www.tradexpoindonesia.com.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]