WAHANANEWS.CO, Jakarta - Fenomena pertumbuhan investasi yang tidak berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja tengah menjadi sorotan tajam di Tanah Air.
Meski Indonesia mencatat lonjakan investasi hingga ratusan triliun rupiah pada kuartal pertama 2025, angka pengangguran masih tetap tinggi.
Baca Juga:
Tekan Pengangguran, Cirebon Gencar Bentuk BKK di Lingkup Pendidikan
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas arah investasi terhadap pembukaan lapangan kerja.
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PKB, Zainul Munashichin, mengaku heran dengan situasi tersebut. Ia menyebut bahwa meskipun nilai investasi mencapai Rp486 triliun, tenaga kerja yang terserap hanya sekitar 600 ribu orang.
“Rp486 triliun dana masuk ke Indonesia investasi, tapi serapan tenaga kerjanya kecil, hanya 600.000,” ujar Zainul, Sabtu (12/7/2025).
Baca Juga:
Ketika Mimpi Bertemu Kenyataan: Tantangan Lulusan Baru Mencari Kerja
Ia mengkritik tingginya rasio antara nilai investasi dan jumlah tenaga kerja yang diserap.
“Kalau dibikin indeksnya, 1 tenaga kerja itu yang direkrut butuh Rp700 juta investasi. Rp700 juta investasi hanya merekrut 1 tenaga kerja. Kan mahal sekali,” sambungnya.
Zainul menduga bahwa investasi yang masuk lebih banyak didominasi oleh sektor padat modal, bukan padat karya.