WahanaNews.co, Jakarta - Mencari alternatif untuk mendapatkan oosit tanpa stimulasi ovarium merupakan lini penelitian perintis dalam pengobatan reproduksi. Ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan oleh proses stimulasi ovarium merupakan hambatan yang terjadi saat ini bagi sebagian besar perempuan dan pasangan yang mempertimbangkan untuk memulai perawatan reproduksi.
Faktanya, 1 dari setiap 5 pasangan tidak memulai upaya untuk mendapatkan anak kedua karena alasan ini.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Stimulasi ovarium merupakan bagian awal dari pengobatan reproduksi berbantuan. Stimulasi ovarium merupakan fase pengobatan infertilitas yang kemajuan relevannya paling sedikit dicapai hingga saat ini.
Stimulasi ovarium merupakan salah satu hambatan psikologis utama bagi perempuan saat memutuskan memulai perjalanan dalam menjalankan peran sebagai seorang ibu. Banyak dari mereka merasa khawatir dengan bagaimana proses ini dapat memengaruhi mereka secara fisik dan emosional.
Dengan tujuan mencapai kemajuan dalam bidang ini, IVI RMA GLOBAL telah menandatangani perjanjian eksklusif dengan Lavima Fertility, Inc., perusahaan AS di sektor kesuburan yang memiliki hak atas CAPA-IVM, teknologi perawatan kesuburan bebas hormon yang benar-benar baru.
Baca Juga:
Dinilai ‘Black Campaign’, Kuasa Hukum Heri-Sholihin Laporkan IL ke Mabes Polri
Bersama-sama, IVI RMA Global dan Lavima Fertility telah membuka lini penelitian perintis yang bertujuan menghilangkan stimulasi ovarium pada perempuan yang ingin memulai perawatan reproduksi berbantuan atau vitrifikasi sel telur.
"Kami menyadari bahwa fase stimulasi ovarium dapat menimbulkan kecemasan dan dapat menjadi penghambat keputusan untuk memulai pengobatan. Oleh karena itu, di IVI dan bersama-sama dengan Lavima Fertility, kami telah mengambil inisiatif dan kami akan menantang ilmu pengetahuan untuk mencoba mengoptimalkan bagian perawatan yang sangat rumit ini bagi beberapa pasien," demikian penjelasan Dr. Nuria Pellicer, ginekolog di IVI Valencia.
Studi klinis telah dimulai di kantor pusat IVI Valencia di bawah arahan Dr. Ernesto Bosch, direktur klinik, dan Dr. Nuria Pellicer, bersama-sama dengan direktur ilmiah IVI RMA Global, Dr. Juan Antonio García Velasco. Lavima Fertility mendukung studi klinis ini dengan menyediakan CAPA-IVM dan suplemen media kultur yang memungkinkan oosit yang belum matang menjadi matang di luar ovarium perempuan secara in vitro dan tanpa memerlukan stimulasi ovarium. Penyelidikan ini nantinya akan diikuti oleh klinik grup IVI RMA Global lainnya.