WahanaNews.co | Kelengkeng adalah buah tropis dengan nama ilmiah dimocarpus longan lour. Meskipun buahnya mungil, namun kelengkeng memiliki rasa manis, segar, dan berair.
Kelengkeng banyak dibudidayakan lantaran memiliki nilai ekonomis tinggi serta memiliki banyak peminat. Untuk menghasilkan kelengkeng yang baik, maka perlu dilakukan metode panen dan pasca panen kelengkeng dengan benar.
Baca Juga:
Upacara Sipaha Lima: Ungkapan Syukur Umat Parmalim atas Hasil Panen
Cara panen kelengkeng
Pemanenan dilakukan saat kelengkeng sudah memasuki usia siap panen. Hal ini bisa dilihat dari umur, waktu, karakter buah kelengkeng.
Dikutip dari Repositori Kementerian Pertanian, berikut ini cara pemanenan buah kelengkeng yang benar:
Baca Juga:
Hadiri Acara Panen Hasil Belajar di SMA Santa Maria Kabanjahe: Bupati Karo Ciptakan Sejarah Baru dan Dorong Kewirausahaan
Varietas Itoh dan Kateki dapat dipanen di umur 5 sampai 6 bulan setelah bunga mekar. Sedangkan untuk varietas Diamond River bisa dipanen ketika buah berumur 3 hingga 4 bulan setelah bunga mekar.
Kelengkeng bisa dipanen ketika warna kulit buahnya berubah dari hijau menjadi coklat muda. Warna coklat pada kulit buah harus merata, jika masih ada bagian hijau, artinya buah belum siap dipanen.
Kelengkeng matang memiliki aroma harum manis yang khas. Panen kelengkeng harus dilakukan ketika cuaca cerah.
Pengguntingan dilakukan pada malai buah dengan panjang 20 cm dari pangkal malai.
Buah yang sudah dipetik kemudian dimasukkan ke dalam wadah atau keranjang penampungan. Lakukan dengan hati-hati agar buah tidak rusak.
Pascapanen kelengkeng
Pasca panen kelengkeng bertujuan mengurangi resiko kerusakan buah, memperpanjang masa simpan, menjaga kelembaban kelengkeng, memperlambat reaksi kimia yang tidak diinginkan, dan menjaga produk tetap dingin sehingga bisa dikelola dengan baik.
Pascapanen kelengkeng dilakukan secara bertahap meliputi:
Sortasi
Pencucian
Grading
Pelabelan
Pengepakan
Penyimpanan dan distribusi
Fumigasi terkadang dilakukan jika kelengkeng hendak diekspor ke luar negeri, kegiatan tersebut dilakukan di saat pengemasan. Adapun tata cara pascapanen yang benar, seperti berikut:
Kelengkeng hasil panen dikumpulkan di tempat yang teduh agar tidak kering.
Pembungkus buah dibuka dengan hati-hati kemudian keluarkan buah.
Lakukan sortasi buah, pisahkan buah yang baik dengan buah rusak, memar, cacat, dan busuk.
Lakukan grading sesuai dengan tujuan dan permintaan pasar.
Potong tangkai buah yang ingin disisakan sepanjang 10 sampai 15 cm.
Cuci kelengkeng dengan cara disemprot, atur kekuatan penyemprotan jangan terlalu kuat agar buah tidak rusak.
Tiriskan buah kelengkeng dengan cara diangin-anginkan.
Tangkai buah kemudian diikat dengan rafia, setiap ikatan berisi 1 hingga 5 kg buah yang disesuaikan dengan permintaan pasar.
Tambahkan label pada tangkai yang diikat tali rafia.
Kemas buah kelengkeng ke dalam peti buah.
Simpan peti buah ke gudang penyimpanan sementara.
Angkut peti buah dengan alat transportasi yang disesuaikan dengan permintaan pasar.
Demikian proses panen dan pascapanen kelengkeng yang perlu dilakukan. Dengan demikian, kualitas buah kelengkeng tetap terjaga dengan baik. [eta]