WAHANANEWS.CO, Jakarta - Nama Pandu Sjahrir, keponakan dari Luhut Binsar Pandjaitan, menjadi sorotan publik setelah beredar kabar bahwa ia menjadi kandidat untuk memimpin Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), sebuah lembaga baru yang akan diluncurkan pemerintah.
Presiden Prabowo telah mengonfirmasi peluncuran Danantara pada 24 Februari 2025 melalui konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Baca Juga:
Kehilangan Momentum, Tito Karnavian: Kepala Daerah yang Absen Retreat Bakal Rugi Sendiri
Danantara dirancang sebagai perusahaan yang akan mengkonsolidasi dan mengelola aset-aset negara di bawah payung BUMN, mencakup sektor perbankan, energi, telekomunikasi, dan pertambangan.
Spekulasi mengenai posisi Pandu sebagai calon ketua Danantara mencuat setelah pertemuannya dengan sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri BUMN, Menteri PKP, Ketua Komisi XI DPR, dan Gubernur Bank Indonesia di Gedung BI pada Selasa malam (11/2/2025).
Menanggapi isu tersebut, Pandu menegaskan bahwa pertemuan tersebut hanya membahas program 3 juta rumah dan tidak terkait dengan Danantara.
Baca Juga:
Indonesia Punya Sovereign Wealth Fund Baru, Danantara Masuk 10 Besar Dunia
Ketika ditanya tentang kemungkinan pengangkatannya sebagai ketua Danantara, Pandu memilih bersikap diplomatis dengan menyarankan masyarakat menunggu pengumuman resmi dari pemerintah pada 24 Februari mendatang.
Pandu Patria Sjahrir, yang lahir pada 17 Mei 1979, merupakan putra dari ekonom Syahrir dan Dubes Indonesia untuk Argentina, Nurmala Kartini Sjahrir.
Latar belakang pendidikannya mencakup gelar ekonomi dari University of Chicago (2001), gelar Magister dari Stanford University Graduate School of Business, AS, serta MBA dari Tsinghua University, Beijing (2017).