WahanaNews.co | Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membawa sejumlah komitmen dari Jepang bagi kelanjutan beberapa proyek strategis nasional skala 'raksasa' di Tanah Air.
Mulai dari kelanjutan pembangunan MRT fase 2, kereta semi cepat Jakarta - Surabaya, pengembangan Pelabuhan Patimban hingga fasilitas Proving Ground.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
Budi Karya menjelaskan dalam kunjungannya itu bertemu dengan Penasehat Khusus Perdana Menteri Mr. Mori Masafumi, Menteri Transportasi Jepang Mr. Saito Tetsuo, dan Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Mr. Maedam hingga petinggi Japan International Cooperation Agency (JICA) dan pihak swasta lainnya.
Mantan Dirut Angkasa Pura II bercerita kelanjutan proyek fase 2 MRT jalur Selatan ke Utara dari Bundaran HI - Kota yang akan dilanjutkan hingga Ancol. Saat ini sudah mendapatkan komitmen untuk percepatan dari pihak Jepang.
Sementara itu untuk proyek jalur Timur ke Barat juga mendapat komitmen pendanaan dari pihak Jepang.
Baca Juga:
Takumi Minamino Senang Namanya Sejajar dengan Legenda Jepang Shunsuke Nakamura
"Dalam waktu dekat ditandatangani kepastian dari pendanaan dari Jepang ini berita yang menggembirakan sehingga proyek MRT dari selatan ke utara dan timur ke dipastikan berjalan dengan baik," katanya dalam konferensi pers, Rabu (22/6/2022).
Begitu juga pengembangan Pelabuhan Patimban juga dipastikan akan berlanjut. Dimana akan dibangun fasilitas terminal kontainer dan terminal kendaraan.
"Ini kita bahas detail dengan harapan ini berjalan baik, sehingga proyek itu selesai pada 2024 bersamaan dengan jalan tol yang selesai dalam tahun yang sama," kata Budi.
Berlanjut proyek ketiga antara lain fasilitas proving ground atau pengujian kendaraan bermotor Dimana menurut Budi Karya fasilitas ini akan dibangun di Bekasi dengan luas lahan mencapai 15 hektare.
"Untuk itu Jepang adalah salah satu kemungkinan partner yang kita hire di sana. Insya Allah berjalan baik sehingga akhir 2022/2023 itu akan selesai sehingga kita punya ketangguhan dalam pengujian kendaraan," jelasnya.
Terakhir, proyek kereta api semi cepat Jakarta - Surabaya juga akan berlanjut dari konsep yang ditawarkan pihak Jepang bulan Februari lalu. Menhub menjelaskan saat ini tengah melakukan finalisasi dan akan dilanjutkan dengan feasibility study atau studi kelayakan.
"Feasibility study itu berarti kita akan mengukur secara cermat bagaimana kondisi lapangan dan bagaimana trase yang akan dilanjutkan. itu membutuhkan kurang lebih 1 tahun," katanya.
Dengan adanya kereta cepat Jakarta-Surabaya, maka diharapkan memangkas waktu tempuh antara dua kota terbesar Indonesia itu menjadi hanya 6 jam. [rin]