WahanaNews.co, Samarinda - Di pelataran PT Orimba Alam Kreasi, sederet kontainer bersiap untuk
dilepas menuju pelabuhan Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, membawa muatan berharga berupa
plywood yang telah diproses dengan teliti oleh para pekerja.
Tumpukan Plywood halus dengan warna coklat keemasan yang tersusun rapi itu merupakan hasil kerja keras pengusaha lokal dalam meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk mereka agar memenuhi standar internasional.
Baca Juga:
Produk Perikanan, Dekorasi Rumah, Hingga Kopi Bali Kian Diminati Konsumen Mancanegara
Dua kontainer berisi plywood dari PT Orimba Alam Kreasi dilepas ekspornya dan bersiap melaju ke Korea Selatan. Meski demikian, plywood bukanlah bintang tunggal dari Kalimantan Timur sebab aneka komoditas unggulan lainnya juga menyusul diberangkatkan ekspor di waktu yang sama.
Terdapat produk bogabahari berupa kepiting dan ikan beku dari CV Tiga A; produk karet dari Multi Kusuma Cemerlang; dan pakan ternak dari Julong Indonesia. Ketiganya menyasar pasar RRT.
Sementara itu, Naghari Salingka Bahari Albarokah yang juga turut serta dalam pelepasan ekspor ini akan mengantarkan produk arang dan damar batu melaju ke Arab Saudi, Brunei Darussalam, dan Bangladesh.
Seluruh komoditas tersebut membawa nama Kalimantan Timur ke pasar global, membuka jalan bagi
pertumbuhan ekonomi lokal, dan memberi sumbangsih pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga:
Melaju dari Pintu Gerbang Indonesia Timur, Komoditas Unggulan Sulsel Siap Ramaikan Pasar Tujuh Negara
Dengan total nilai transaksi mencapai USD 2,274,692, ekspor dari Kalimantan Timur ini didominasi oleh produk sesuai potensi alam setempat. Namun, tidak hanya terhenti pada pemanfaatan sumber daya
alam, daya tarik produk menjadi kian kuat bagi buyer mancanegara karena proses pengolahannya dijalankan dengan tanggung jawab sesuai prinsip keberlanjutan yang kini dipersyaratkan di pasar internasional.
PT Orimba Alam Kreasi, misalnya. Dengan eksistensi lebih dari 40 tahun, mereka telah konsisten menerapkan dan mempromosikan praktik penggunaan lahan yang lebih baik, termasuk di dalamnya konservasi hutan dan keanekaragaman hayati, serta pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat hutan setempat dalam rantai pasok.
“Kami telah menyaksikan tiga siklus rotasi hutan dan membuktikan secara langsung bahwa hutan yang dikelola secara berkelanjutan dapat menghadirkan nilai ekonomi tanpa kehilangan keseimbangan ekologisnya. Kami juga memiliki Program Kemitraan Hutan Berkelanjutan (Sustainable Forest
Partnership Program/SFPP) untuk mendukung pihak ketiga dalam mengelola dan melindungi hutan
mereka,” jelas Andre Sunarko, Chief Operation Officer (COO) PT Orimba Alam Kreasi dalam sambutannya.
[Redaktur: Alpredo]