WahanaNews.co | Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, melalui Program Akses Digital Pemerintah Inggris bekerja sama dengan mitra lokal BRI Research Institute (BRIRIns), telah menyelesaikan proyek pemberdayaan perempuan UMKM di provinsi Jawa Barat dan Lampung.
Program pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas literasi dan keuangan digital ini adalah hasil dari terciptanya indeks digitalisasi UMKM di Indonesia.
Baca Juga:
Realisasi Penyaluran KUR Sultra Capai Rp3,27 Triliun per Oktober 2024
Pada acara ini, Kedutaan Besar Inggris dan mitra lokal BRIRIns juga meluncurkan Pojok Digital.
Pojok Digital adalah platform pemasaran kolektif bagi para pengusaha perempuan untuk meningkatkan penjualan dan meningkatkan prospek ekonomi bagi penerima manfaat program.
UMKM memainkan peran penting dalam menggerakkan perekonomian Indonesia, terbukti dengan 99% unit usaha cakupan UMKM di seluruh Indonesia dan kontribusi sebesar 61% dari UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara.
Baca Juga:
Jejak Sejarah: 10 Perusahaan Tertua di Indonesia yang Lahir Sebelum Kemerdekaan
Namun, UMKM masih menghadapi hambatan dalam mengakses digital dan teknologi, hal ini mengakibatkan adanya ketimpangan dan menghambat peningkatan skala serta persaingan pasar.
Pemerintah Inggris telah menyediakan dana sebesar Rp 3,8 miliar (£199,960) untuk mendanai proyek berdurasi sembilan bulan yang bertajuk "Menciptakan Indeks Digitalisasi untuk Indonesia dan Meningkatkan Akses dan Pemanfaatan Digital bagi Perempuan Marginal."
Pasalnya, pemerintah Inggris berkomitmen untuk mendorong pembangunan yang inklusif, bertanggung jawab, dan agenda transformasi digital yang berkelanjutan di Indonesia.
Itu juga termasuk dengan bekerja sama dengan mitra untuk meningkatkan konektivitas digital, memberikan pelatihan literasi digital, dan mempromosikan konten dan layanan digital untuk kelompok yang terpinggirkan atau kurang terlayani.
Program pemberdayaan yang diluncurkan bersamaan dengan diseminasi hasil penelitian indeks digitalisasi UMKM pada November 2023 ini dilakukan di empat kabupaten di Provinsi Jawa Barat dan Lampung.
Jawa Barat dan Lampung terpilih sebagai daerah percontohan kegiatan pemberdayaan karena beberapa alasan seperti skor Indeks Digitalisasi UKM di provinsi tersebut, kepemilikan gadget, dan akses internet.
Dari kedua provinsi tersebut, program ini telah memberikan manfaat kepada 500 pengusaha perempuan.
Program ini mencakup pelatihan mengenai topik-topik khusus seperti pola pikir kewirausahaan, pemanfaatan aplikasi digital untuk mendukung pengembangan bisnis, dan perlindungan perempuan dan anak.
Kegiatan pelatihan dapat terselenggara atas kerja sama organisasi inkubasi bisnis dari Universitas Lampung, Pusat Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Padjadjaran, Tokopedia, Shopee Academy, dan Buku Warung.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga memberikan sesi peningkatan inklusi keuangan melalui sosialisasi dan penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), serta pengenalan produk perbankan digital.
Sebagai bagian dari program ini, 100 pengusaha perempuan dipilih sebagai mentor dan menerima pelatihan pencatatan bisnis digital, transaksi digital, dan penjualan online.
Para mentor diharapkan dapat berbagi ilmunya kepada komunitas UMKM yang lebih luas dan membantu membangun ‘Pojok Digital’ bagi komunitas UMKM untuk menjual produk dan melakukan pembelajaran sejawat pelaku UMKM.
Dalam acara penutupan program, juga diluncurkan Digital Corners (Pojok Digital).
Platform tersebut diluncurkan di tujuh rumah pemasaran bersama di Jawa Barat dan Lampung, tiga berlokasi di Garut, dua di Ciamis, dan di Pringsewu dan Pesawaran.
Acara penutupan dihadiri oleh perwakilan Program Akses Digital Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, perwakilan pemerintah daerah Jawa Barat dan Lampung, tim BRI Research Institute dan pengusaha perempuan.
[Redaktur: Zahara Sitio]