WahanaNews.co | Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Sumatera Utara ternyata dipicu akibat antrean kapal pengangkut di Singapura dan Malaysia.
Eksekutif General Manajer PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding C&T Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Asep Wicaksono, mengatakan terdapat antrean kapal karena Pertamax memang mengimpor dari Singapura dan Malaysia.
Baca Juga:
Pemerintah Pastikan Pasokan BBM, LPG hingga Listrik Aman dan Lancar Selama Idulfitri 2025
"Pertamax ini kami impor dari Singapura, impor dari Malaysia, yang memang kebetulan kondisi secara internasional sendiri antreannya juga luar biasa," ujar Asep.
Dia menuturkan selain faktor cuaca, antrean di negara asal itu juga melonjak sehingga bikin pasokan terlambat sampai di Medan.
"China aja enggak jual lagi. Jadi semua negara pada beli ke situ," katanya.
Baca Juga:
Desa Sidorekso Kudus Percontohan Pengolahan Sampah Plastik Jadi BBM
Karena keterlambatan itu, pasokan BBM di SPBU di Sumut juga harus dikurangi. Dengan demikian, kini banyak SPBU di Sumut mengalami kekurangan stok BBM. Namun, Asep menyatakan kondisi ini bukan berarti BBM langka.
"Sebenarnya bukan langka. Kalau langka minyaknya enggak ada. Minyaknya ada, tapi stok terbatas. Tentu kami harus atur stok itu sampai kedatangan kapal berikutnya," kata Asep.
Kondisi tersebut, ucap Asep, membuat Pertamina harus mengatur ulang pasokan ke SPBU agar tidak kehabisan total BBM.