WahanaNews.co, Jakarta -Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersinergi dengan Kementerian Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dalam pengembangan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) siap ekspor.
Sinergi ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang memiliki lingkup kerja sama dalam hal penguatan rantai pasok dalam negeri, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, peningkatan dukungan skema pembiayaan, serta kegiatan lainnya yang disepakati kedua pihak.
Baca Juga:
RI Dorong Perluasan Ekspor Kakap Merah ke Amerika Serikat
Hal tersebut ditekankan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (24/2).
Pelaksanaan nota kesepahaman ini dapat ditindaklanjuti dan diatur lebih lanjut dalam suatu Perjanjian Kerja Sama atau bentuk lain sesuai kesepakatan para pihak, yang dibuat oleh para pihak atau pejabat yang ditunjuk dan diberi wewenang oleh para pihak yang mengatur secara rinci hal-hal yang disepakati dalam ruang lingkup nota kesepahaman ini.
Wamendag Roro menyampaikan, nota kesepahaman ini merupakan langkah strategis Kemendag dan Kementerian BUMN dalam memperkuat sinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui UMKM. Selain itu, untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia serta
memperluas akses pasar domestik dan global.
Baca Juga:
Perkuat UMKM BISA Ekspor dengan Kecerdasan Buatan, Kemendag dan Google Indonesia Bersinergi Luncurkan Gemini Academy
"Melalui kolaborasi ini, kita akan fokus pada pemanfaatan segenap sumber daya bersama untuk dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional, utamanya bagi UMKM dan industri lokal untuk tumbuh dan bersaing di pasar global," ujar Wamendag Roro.
Wamendag Roro mengungkapkan, UMKM memiliki peran fundamental sebagai penggerak perekonomian Indonesia. “Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 61 persen atau senilai Rp9.580 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),” urainya.
UMKM, lanjutnya, berperan dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan berkontribusi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia.
Kementerian Perdagangan terus mendorong peningkatan daya siang UMKM melalui pengembangan produk ekspor, peningkatan kapasitas pelaku usaha, dan pasar ekspor.
Wamendag Roro menambahkan, Kemendag juga terus menggenjot daya saing UMKM melalui tiga pilar utama yakni pengembangan produk ekspor, pengembangan pelaku usaha, dan pengembangan pasar ekspor.
Tiga pilar ini kemudian diterjemahkan dalam berbagai bentuk kegiatan, di antaranya berbagai pelatihan ekspor, klinik desain, promosi dagang, serta penjajakan kerja sama bisnis
(business matching).
“Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kontribusi UMKM dalam mendukung pencapaian
target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1 persen pada tahun ini,” ujar Wamendag Roro.
[Redaktur: Alpredo]