WahanaNews.co, Jakarta -Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) mendorong transformasi ritel modern di era digital.
Saat ini telah terjadi pergeseran pola perilaku konsumen dalam membeli produk ritel. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pelaku usaha
sektor ritel agar tetap bertahan dalam menjalankan bisnis.
Baca Juga:
Atdag Washington D.C. Kunjungi Importir Mamin di AS, Dorong Kurasi Produk Indonesia untuk Penetrasi Pasar
Hal ini dijelaskan Kepala BKPerdag Kasan dalam sambutannya pada pembukaan Gambir Trade Talk (GTT)
#15 yang digelar secara hibrida di Hotel Borobudur, Jakarta pada hari ini, Rabu (14/8).
GTT #15 mengusung tema “Transformasi Ritel Modern di Era Digitalisasi: Peluang dan Tantangan”.
“Kementerian Perdagangan mendorong transformasi ritel modern di era digital dalam memanfaatkan
semua sarana pemasaran, termasuk niaga-el (e-commerce). Pergeseran pola perilaku konsumen dalam membeli produk ritel menjadi suatu tantangan sekaligus peluang bagi para pelaku usaha sektor ritel,” ujar Kasan.
Baca Juga:
Terbitkan Permendag Nomor 1 Tahun 2025, Kemendag Tambah Lima Komoditas yang Dapat Disimpan di Gudang SRG
Kasan mengungkapkan, digitalisasi menjadi keharusan pada era baru pascapandemi di dalam tatanan
perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Berbagai sektor perdagangan harus terus beradaptasi dan berinovasi untuk memanfaatkan situasi saat ini, termasuk ritel modern.
Berdasarkan data Bank Indonesia, penjualan produk ritel pascapandemi sudah mengalami peningkatan.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juli 2024 yang diperkirakan mencapai 212. Angka
tersebut tumbuh 4,3 persen (year-on-year).