Selain melakukan kegiatan panen melon, Pemerintah Kota Madiun juga memperkenalkan produk olahan dari tanaman porang yang dapat menjadi alternatif pangan bagi rakyat.
Dalam rangkaian ulang tahun Kota Madiun yang juga dikenal sebagai Kota Pendekar ini, disajikan berbagai produk olahan dari tanaman porang diantaranya dalam bentuk nasi porang, pecel porang, hingga dawet porang.
Baca Juga:
KPK Lempar Wacana Koruptor Tak Usah Dikasih Makan
Lebih lanjut, tanaman porang juga memiliki potensi ekonomi yang besar karena merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari pangan rendah kalori, industri bahan perekat, hingga produk kesehatan dan kecantikan.
Ekspor porang sempat mencapai puncaknya pada tahun 2020 yang mencapai sebesar 20,5 ton dengan nilai sebesar Rp 924,3 miliar.
Jepang, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, dan Thailand menjadi negara tujuan utama ekspor porang Indonesia.
Baca Juga:
APUK Dairi Gelar Talkshow Peran Perempuan dalam Keberlanjutan SDA dan Pameran Produk Lokal
Provinsi Jawa Timur sendiri merupakan sentra penghasil tanaman porang kedua terbesar setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan menjadi industri pengolahan tanaman porang terbesar di Indonesia.
“Pemerintah sangat mendukung upaya pengembangan komoditas unggulan daerah berupa tanaman hortikultura maupun tanaman porang berikut produk olahannya, karena selain mengerakkan perekonomian rakyat, produk olahan porang tersebut juga dapat menjadi alternatif pangan bagi rakyat serta mendukung ketahanan pangan yang menjadi salah satu isu global saat ini,” ujar Sesmenko Susiwijono.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur menyambut baik dan mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun dalam mendorong perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor pertanian, melalui penanaman berbagai produk hortikultura di Kota Madiun.