WahanaNews.co | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkenalkan kuliner khas Indonesia kepada para pemuda Australia yang tergabung dalam Program Pertukaran Pemuda Australia Indonesia (AIYEP) melalui MASAMO "Masak Bersama Master".
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, saat Courtesy Call dan menyapa pada acara Cooking Class "MASAMO", di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (13/6/2023) mengatakan potensi kuliner Indonesia memang sangat kaya.
Baca Juga:
WamenEkraf Ajak AINAKI Perkuat Kolaborasi Kembangkan Industri Animasi Indonesia
Dan Indonesia sudah sejak lama terkenal memiliki keunggulan kuliner, selain sumber daya alam yang juga sangat indah.
"Masyarakat global pun mengakui dan mengapresiasi kepopuleran masakan tradisional Indonesia," kata Menparekraf Sandiaga.
Kuliner sendiri merupakan subsektor penyumbang terbesar dari Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif. Subsektor kuliner menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif tahun 2020 sebesar Rp 1.134 triliun.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, kehadiran program unggulan Kemenparekraf MASAMO memberi kesempatan kepada muda-mudi Australia untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang budaya yang dimiliki Indonesia melalui kuliner.
"Sehingga kedepannya melalui sinergi ini kita harapkan hubungan antara Indonesia dan Australia mampu berkelanjutan," ujarnya.
Kemenparekraf sendiri memiliki program “Rendang Goes to Europe” yang merupakan turunan dari program Spice Up the World yang bertujuan untuk mempromosikan kuliner nusantara ke tingkat internasional.
Untuk memperkuat branding rendang di pasar dunia, Kemenparekraf berkolaborasi dengan berbagai pihak melalui logo Wonderful Indonesia yang turut digunakan dalam kemasan rendang.
Rendang Goes to Europe menjadi bagian dari gerakan nasional Indonesia Spice Up The World (ISUTW) yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 2021.
ISUTW sendiri merupkan sebuah gerakan nasional yang sedang diusung pemerintah untuk tujuan meningkatkan nilai ekonomi di bidang pariwisata, perdagangan, dan investasi melalui industri gastronomi.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams menyampaikan kesannya ketika tiba di Indonesia dua tahun lalu. Banyak yang bisa dipelajari di Indonesia melalui masakan atau kulinernya.
"Hal pertama yang sering dikatakan orang kepada saya adalah, apakah kamu sudah makan? Apakah makanan favorit saya di Indonesia? Ini sangat penting ketika saya pertama kali tiba di sini sebagai Duta Besar. Jadi menurut saya ini adalah cara terbaik untuk menjalin hubungan dengan orang-orang," katanya.
Menurut salah satu anggota Delegasi Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP), Angus Baranikow, Indonesia adalah negara yang unik dan istimewa sehingga ia terpacu untuk mempelajari lebih dalam mengenai budaya, bahasa, hingga ragam kuliner Indonesia.
"Saya selalu menemukan perspektif baru saat belajar mengenai Indonesia. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf atas undangan hari ini," ujarnya. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Rabu (14/6). [jp/jup]