Baca Juga:
WamenEkraf Ajak AINAKI Perkuat Kolaborasi Kembangkan Industri Animasi Indonesia
WahanaNews.co, Buleleng - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KemendesPDTT) meluncurkan buku pedoman "Desa Wisata Ramah Perempuan" dalam upaya mengembangkan destinasi dan infrastruktur yang dapat mengakomodir dengan baik kebutuhan wisatawan perempuan.
Menparekraf Sandiaga dalam Talk Show pada acara "Launching Pedoman Desa Wisata Ramah Perempuan" di Desa Wisata Les, Buleleng, Bali, Sabtu (31/8/2024), mengungkapkan bahwa wisatawan perempuan jumlahnya sangat besar dalam industri pariwisata. Data Forbes di tahun 2024 menunjukkan bahwa 64 persen wisatawan dunia adalah perempuan.
Dari jumlah tersebut, 80 persennya adalah wisatawan perempuan solo travellers dan 60 persen dari wisatawan perempuan bervakansi tidak bersama pasangan.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
"Sementara wisatawan nusantara (wisnus) perempuan yang melakukan perjalanan wisata selama tahun 2023 adalah sebesar 33,49 persen sehingga penting untuk menghadirkan destinasi yang ramah perempuan juga anak," kata Menparekraf Sandiaga.
Dengan adanya Pedoman Desa Wisata Ramah Perempuan, diharapkan dapat memperkuat peran dan partisipasi aktif perempuan juga meningkatkan layanan dan pengalaman berwisata khususnya bagi wisatawan perempuan. Sehingga bisa membuat wisatawan perempuan merasa aman, nyaman, dan berkesan ketika mereka berkunjung dan melihat keunikan desa wisata.
Pedoman Desa Wisata Ramah Perempuan diimplementasikan dalam tujuh aspek, yaitu kelembagaan, atraksi wisata dan fasilitas wisata, sumber daya manusia, pengembangan dan pengelolaan usaha, pengembangan dan pengelolaan pengunjung, pengelolaan risiko, dan promosi.