“Oleh karenanya, kami menerapkan langkah-langkah dalam mengurangi emisi karbon dalam perusahaan, antara lain pembangunan WHRPG,” ungkapnya.
WHRPG merupakan teknologi ramah lingkungan yang mampu memanfaatkan panas gas buang dari proses pembakaran atau proses produksi sebagai energi pembangkit listrik. Pengembangan fasilitas WHRPG sebagai terobosan PT CSKC dengan mengubah gas buang menjadi energi listrik.
Baca Juga:
Kemenperin Akselerasi Pengembangan Kawasan Industri Ramah Lingkungan
“Tidak tanggung-tanggung, inovasi pembangkit listrik WHRPG ini mampu menghasilkan energi listrik sekaligus menjaga kelestarian lingkungan melalui pengurangan emisi gas CO2 yang merupakan salah satu pasokan energi listrik yang bersifat terbarukan,” papar Wang Hongyu.
Menurutnya, proyek transformasi teknis pembangkit tenaga panas di PT. CSKC ini memanfaatkan limbah panas boiler suhu rendah dan bertekanan rendah, serta menggunakan teknologi pembangkit listrik turbin bertekanan rendah.
Setelah konstruksi selesai, unit WHRPG diharapkan dapat menghemat 50.000 ton batubara setiap tahun pada power plant, menghemat biaya pembelian batubara sebesar Rp33 Miliar, serta mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 108.000 ton.
Baca Juga:
Kemenperin Siapkan SDM Kompeten Dukung Penerapan Industri Hijau
“Tentunya dengan mempraktikkan pengembangan bisnis hijau dan rendah karbon, akan menungkatkan efisiensi proses yang ada di PT. CSKC,” imbuh Wang Hongyu. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Rabu (17/5). [jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.