WahanaNews.co, Jakarta -Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri kerajinan dan batik nasional agar semakin produktif dan inovatif sehingga bisa berdaya saing hingga kancah global.
Upaya strategis yang dilaksanakan antara lain meningkatkan kompetensi para pengrajin di sektor tersebut, apalagi industri batik dan kerajinan termasuk sektor padat karya.
Baca Juga:
Kemenperin Buka 971 Formasi CPNS untuk Majukan Industri Nasional
“Pemerintah bertekad untuk mengakselerasi perekonomian daerah dan nasional. Oleh karena itu, pemberdayaan sektor industri kecil dan menengah merupakan salah satu jalannya dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/5).
Andi mengemukakan, industri kerajinan dan batikmerupakan salah satu sektor yang terbukti tangguh dan telah teruji memiliki resiliensi maupun kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap kondisi krisis. Kelebihan dari sektor kerajinan dan batik ini dibandingkan dengan sektor lainnya adalah tingkat sebaran industri yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Di samping itu didukung dengan potensi sumber daya yang melimpah, serta ditopang dari para pekerjanya yang cukup banyak,” ujarnya.
Baca Juga:
Ground Breaking Gedung BPIPI, Wujud Komitmen Kemenperin Kembangkan Industri Alas Kaki Dalam Negeri
Kemenperin mencatat, jumlah tenaga kerja di sektor industri kerajinan dan batik mencapai 1,52 juta orang dengan jumlah unit usaha lebih dari 47.700 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Sehingga untuk memacu pengembangan di sektor ini diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, agar kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kerajinan dan batik ini bisa meningkat secara signifikan,” tutur Andi.
Sinergi itu direalisasikan oleh BBSPJIKBdengan menggandeng berbagai pihak,seperti instansi pusat atau daerahmaupun BUMN dan pihak swasta, untuk meningkatkan kualitas SDM industri di bidang kerajinan dan batik.