Strategi tersebut berfokus pada lima aspek, yaitu fasilitasi ketersediaan bahan baku, fasilitasi ketersediaan SDM terampil, fasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar, fasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk, serta fasilitasi iklim usaha kondusif dan peningkatan investasi.
“Kemenperin juga melaksanakan program pengembangan konsep desain furnitur, salah satunya melalui workshop kolaborasi antara desainer furnitur dengan pelaku industri,” jelas Putu. Ia menjelaskan, kegiatan ini telah berlangsung sejak 2019 hingga 2022, dan akan kembali dilanjutkan pada 2024. Hasil workshop berupa konsep desain furnitur yang diwujudkan dalam bentuk prototipe furnitur
Baca Juga:
Unit Pendidikan Kemenperin Aktif Jalin Kemitraan Strategis dengan Industri
Untuk meningkatkan penguasaan pasar dalam negeri, pemerintah gencar menggalakkan belanja APBN melalui pemanfaatan produk dengan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Putu menjelaskan, Kemenperin akan menyelenggarakan business matching Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Maret mendatang di Bali.
“Kegiatan ini memfasilitasi pertemuan antara instansi pengguna Produk Dalam Negeri (PDN) dengan pelaku usaha industri dalam negeri, sehingga diharapkan terjadi komitmen untuk menyerap PDN. Kami harap industri furnitur dapat bergabung pada kegiatan tersebut," tandas Putu. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Selasa (20/2).
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.