Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang berfokus pada peningkatan produksi komoditas nasional.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, katanya, populasi sapi perah di Indonesia mencapai 514 ribu ekor dengan produksi susu segar dalam negeri (SSDN) sebesar 0,9 juta ton, sedangkan kebutuhan susu industri mencapai 4,3 juta ton.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Selain itu, terdapat 32 industri pengolah susu (IPS) di Indonesia dengan 14 di antaranya telah bermitra dengan peternak lokal untuk menyerap SSDN.
Nasrullah melihat hal ini sebagai peluang besar bagi para pelaku usaha peternakan dan investor untuk mengembangkan usaha sapi perah di Indonesia.
“Kita punya potensi besar dalam usaha ternak sapi perah yang menyumbang produksi susu nasional. Ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi kita semua," katanya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
Dekan Fakultas Peternakan UGM Budi Guntoro menekankan potensi populasi sapi perah saat ini dengan target peningkatan kebutuhan protein asal hewani menjadi peluang dan tantangan dalam pembangunan peternakan sapi perah.
"Tantangan ke depan adalah membangun peternakan yang lebih baik. Oleh karena itu, dengan adanya HSN dan sarasehan ini, diharapkan ada sinergi yang saling menguntungkan untuk membangun sapi perah," katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Ditjen PKH Kementan yang telah memusatkan kegiatan HSN 2024 di Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta.