"Untuk hilirnya, selain produk keripik dan jus, juga bisa dibuat fermentasi minuman yang bisa dijual di daerah yang diperbolehkan bahkan bisa ekspor," tambahnya.
Ketua KAJ Yatno mengatakan ke depan akan lebih meningkatkan sektor pertanian khususnya buah anggur. Ia berharap Kementan selalu mendukung komunitas dan asosiasi anggur terutama dalam sertifikasi dan legalitas benih varietas anggur.
Baca Juga:
Wamenkeu Anggito Dorong Penguatan UMKM di Yogyakarta
"Hadirnya komunitas anggur di pameran ini sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang anggur. Anggur tergantung jenisnya dan punya karakter sendiri, jadi banyak rasa-rasa seperti mangga, melati dan lainnya. Jadi tidak semua anggur itu asam," kata dia.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia Tosan Aji mengungkapkan anggotanya sudah ada di 30 Provinsi. Menurutnya, sudah banyak produk hilir tanaman anggur hasil usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tergabung dalam asosiasinya seperti keripik dan dendeng daun anggur, minuman, jus dan lainnya dan sudah ada beberapa produk seperti keripik daun anggur yang di ekspor ke Jerman.
"Komunitas anggur itu bukan baru, tapi baru beberapa bulan ini lebih dikenal masyarakat karena adanya support dari Kementan. Dari Kementan, kami juga banyak belajar bagaimana cara edukasi yang benar, standardisasi, cara tanam, pemupukan dan lainnya," kata Tosan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.