WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan kenaikan harga cabai bukan disebabkan oleh kurangnya produksi, tetapi produksi yang tidak merata.
Plt Sekretaris Jenderal Kementan Prihasto mengatakan produksi cabai secara tahunan sebenarnya cukup. Namun, produksinya tidak merata di setiap waktu dan daerah.
Baca Juga:
Gagal Panen Jadi Pemicu Harga Cabai Makin Pedas di Pasaran
"Cuma memang fluktuasi antar waktu sama antar daerah. Ada (daerah) yang surplus, ada yang defisit. Tapi pada dasarnya produksi cabai nasional cukup," katanya di Gedung DPR, Senin (13/11/23).
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan untuk mengatasi lonjakan harga cabai, produksi dari daerah surplus akan didistribusikan ke pasar induk Jakarta.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan daerah surplus di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Baca Juga:
Jelang Tahun Baru, Harga Cabai Melonjak
Selain itu, Bapanas juga menyiapkan ruang pendingin (cold storage) di sentra-sentra produksi sehingga bisa menyimpan cabai lebih lama saat panen melimpah.
Dengan cold storage, masa simpan cabai ditargetkan bisa sampai tiga bulan.
"Sehingga saat masa panen raya atau panen melimpah, harga relatif masih wajar. Sehingga ke depan harga tetap bisa dikendalikan," katanya.