"Dengan program RJIT, maka ketika terjadi perubahan iklim dari musim hujan ke musim kemarau, pasokan air dapat terjaga dengan baik, sehingga petani terhindar dari kerugian," papar Ali.
Dikatakan Ali Jamil, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Menurutnya, kerusakan atau tidak berfungsinya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi seluruh kinerja sistem irigasi.
Baca Juga:
Menhan Prabowo Puji Kinerja Mentan Andi Amran Sulaiman Luar Biasa
Pada akhirnya, hal tersebut akan menyebabkan efisiensi dan efektivitas irigasi menjadi berkurang.
Ali berharap, program RJIT dari Kementan dapat meningkatkan infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi untuk meningkatkan produktivitas lahan.
“Kegiatan ini (RJIT) bisa meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan P3A, Poktan, atau Gabungan Poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi," jelas Ali.
Baca Juga:
Densus 88 Mabes Polri Lakukan Deradikalisasi Dukung Sektor Pertanian Indonesia
Sementara itu, Direktur Irigasi Dirjen PSP Kementan Rahmanto berharap program RJIT untuk Kelompok Tani Cimahi di Subang dapat dimanfaatkan dengan baik.
"Harapannya (saluran irigasi tersebut) dapat mengairi lahan pertanian, sehingga bermanfaat baik bagi pengembangan budi daya pertanian petani. Dengan begitu, produktivitas pertanian mereka bisa terus ditingkatkan," ujar Rahmanto. [qnt]