WahanaNews.co, Aceh - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mengakselerasi pemenuhan kebutuhan air bersih pascabencana di Kabupaten Aceh Tamiang. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah percepatan penanganan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karang Baru yang menjadi infrastruktur terdampak bencana guna memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat serta mendukung operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang di Kuala Simpang.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa setelah penanganan konektivitas jalan dan jembatan menunjukkan perbaikan, fokus berikutnya adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, terutama air bersih. SPAM ini menjadi tulang punggung suplai air bersih bagi wilayah Karang Baru, Kuala Simpang, dan Rantau, termasuk untuk kebutuhan operasional RSUD Aceh Tamiang.
Baca Juga:
Pemerintah Segera Perkuat Konstruksi Tebing Sungai Krueng Tiro Pasca Terdampak Banjir Bandang di Aceh
“Jadi kita selain urusan jalan dan jembatan yang mulai membaik, fokus kita berikutnya adalah soal air. Air harus segera, air bersih ya, harus segera tersedia di seluruh masyarakat,” kata Menteri Dody saat meninjau langsung kondisi di Aceh Tamiang.
Kementerian PU mempercepat penanganan SPAM Karang Baru melalui metode Design and Build. Pembangunan tersebut meliputi instalasi pengolahan air (IPA) dan reservoir yang dirancang untuk meningkatkan keandalan suplai air minum di wilayah terdampak.
Sambil menunggu proses pembangunan yang diperkirakan membutuhkan waktu sekitar enam bulan, Kementerian PU telah melakukan perbaikan sementara pada sarana penyediaan air minum serta mengoptimalkan pemanfaatan IPA mobile agar pasokan air bersih, khususnya ke RSUD Aceh Tamiang dikelola oleh PDAM Tirta Tamiang tetap terjaga.
Baca Juga:
Penanganan Oprit Jembatan Meureudu Pidie Jaya Tuntas, Kementerian PU Dorong Normalisasi Sungai
“Kita kombinasi antara memperbaiki sistem penyediaan air minum yang ada dengan langkah-langkah sementara agar air bersih bisa segera dimanfaatkan,” kata Menteri Dody.
Dalam peninjauan tersebut, Menteri Dody juga menyoroti perubahan kondisi Sungai Kuala Simpang akibat bencana yang berdampak pada sistem pengambilan air baku. Menurutnya, perbaikan harus dilakukan agar reservoir dan instalasi tetap dapat menerima suplai air dari sungai.
“Karena sungainya sudah berubah, reservoir ini tidak menerima air. Jadi harus kita perbaiki, mungkin dengan pengerukan dan penambahan filter, supaya tetap terairi oleh air sungai,” jelas Menteri Dody.