Pameran ini menghadirkan koleksi tetap dari NTM yaitu Barong dan Rangda karya Made Sukariawan, pematung asal Gianyar, Bali yang telah berdomisili selama 12 tahun di Kaohsiung.
Barong pun digunakan sebagai simbol utama pameran. Barongan atau Barong repetisi dalam mitologi Bali dan Jawa berbentuk figur mahluk berkaki empat atau berkaki dua dengan kepala singa sebagai pemimpin pasukan kebaikan dan bertempur melawan Ratu Iblis Rangda.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Dengan hadirnya Barong dan Rangda pada pameran tersebut, KDEI Taipei dapat memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke seluruh dunia.
“Barong dan Rangda kami perkenalkan sebagai salah satu ikon pariwisata Indonesia. Kami harap, Barong dan Rangda dapat mengenalkan salah
satu kekayaan budaya Indonesia,” ungkap Iqbal.
Canang juga digunakan sebagai pelengkap dalam acara pembukaan pameran ini. Canang dalam budaya Hindu Bali merupakan simbol persembahan penting bahwa suatu upacara telah sah dan menjadi bentuk ungkapan terima kasih.
Baca Juga:
Tuan Rumah Pameran SIAL Interfood ke-25, Dunia Akui Potensi Industri Mamin Indonesia
Perpustakaan Informasi Publik Nasional Taichung dipilih sebagai tempat pameran karena terdapat
berbagai koleksi buku Asia Tenggara yang beragam. Iqbal berharap, pameran ini dapat menambah
pengetahuan dan mempererat hubungan masyarakat Asia Tenggara, khususnya warga Indonesia di Taiwan.
“Dalam momentum peringatan 100 tahun Perpustakaan Informasi Publik Nasional, kami berharap masyarakat, termasuk warga migran yang berada di Taichung, turut datang ke perpustakaan dan membiasakan diri membaca untuk menambah kekayaan literasi semua lapisan masyarakat,”
pungkas Iqbal.
Berdasarkan data Taiwan Tourism Statistic MOTC, total kunjungan wisatawan Taiwan ke Indonesia pada periode Januari-Juli 2023 sebanyak 69 ribu wisatawan. Peningkatan terjadi pada kuartal kedua dibandingkan kuartal pertama sebesar 160 persen. Sebesar 56 persen wisatawan Taiwan masuk melalui Denpasar, Bali.