WahanaNews.co | Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menyatakan Indonesia bisa menjadi produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia.
Pernyataan Arsjad tersebut seiring dengan resminya Indonesia membangun pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pertama di Asia Tenggara.
Baca Juga:
Arsjad Rasjid Jadi Ketua Dewan Pertimbangan, Anindya Bakrie Pimpin Kadin 2024-2029
Hari ini, pembangunan pabrik tersebut, di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). Nilai investasi pembangunan pabrik ini mencapai USD1,1 miliar atau sekitar Rp15,95 triliun.
Presiden mengatakan, pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Tanah Air merupakan wujud keseriusan pemerintah melakukan hilirisasi industri.
Indonesia dinilai harus berani mengubah struktur ekonomi yang selama ini berbasis komoditas, agar bisa menuju hilirisasi dan menjadi negara industrial yang kuat dengan berbasis pada pengembangan inovasi teknologi.
Baca Juga:
Arsjad Rasjid dan Anindya Bersatu, Kadin Siap Gelar Munas Usai Pelantikan Presiden
Jokowi menambahkan, strategi bisnis besar Indonesia saat ini adalah keluar secepatnya dari jebakan negara pengekspor bahan mentah.
"Melepaskan ketergantungan pada produk-produk impor dengan mempercepat revitalisasi industri pengolahan, sehingga bisa memberikan peningkatan nilai tambah ekonomi yang semakin tinggi," kata Jokowi.
Selaras dengan hal tersebut, keoptimisan Arsjad berangkat dari besarnya pasokan nikel di Indonesia untuk pembuatan baterai lithium, yang menjadi bahan utama pengembangan mobil listrik. Indonesia sendiri memiliki kandungan nikel yang melimpah.