WAHANANEWS.CO, Jakarta - NielsenIQ (NIQ), perusahaan yang bergerak di bidang consumer intelligence, baru saja merilis laporan terbaru mengenai tren perilaku konsumen di Indonesia.
Meskipun konsumen Indonesia termasuk yang paling optimistis di dunia, tingkat kepercayaan mereka dalam berbelanja mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya.
Baca Juga:
Kemendag Sempurnakan Aturan Standardisasi untuk Lindungi Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional
Konsumen menjadi lebih berhati-hati, terutama karena kekhawatiran akan kenaikan harga dan perlambatan ekonomi global.
Menurut laporan tersebut, 83% konsumen Indonesia aktif mencari tambahan penghasilan, dan 23% mengakui terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan harian dan gaya hidup mereka.
Meskipun harga-harga naik, konsumen tetap melakukan pembelian, namun dengan sikap yang lebih selektif dan mencoba berbagai merek baru.
Baca Juga:
Rugi Triliunan Rupiah, IAW: Kuota Konsumen yang Hangus Jadi ‘Sampah Digital Termahal’
Sebanyak 51% dari mereka bahkan mengaku akan menggunakan teknologi AI untuk membantu mempercepat pengambilan keputusan saat berbelanja.
Laporan NIQ juga mencatat bahwa meski PDB Indonesia diproyeksikan tumbuh 5,2% pada tahun 2025, ketidakpastian ekonomi global masih menjadi kekhawatiran bagi konsumen.
Kenaikan harga bahan pokok, penurunan kondisi ekonomi, dan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim menjadi faktor yang membuat konsumen lebih cermat dalam mengatur pengeluaran.