“Sagu berpotensi dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan sumber karbohidrat utama nasional karena Indonesia memiliki lahan sagu yang diperkirakan mencapai 5,5 juta hektar yang berpotensi menghasilkan 34,3 juta ton pati sagu,” papar Agus.
Menurutnya, produk olahan sagu berupa beras analog sagu berpotensi menjadi pangan utama pengganti beras terutama pada saat terjadinya kelangkaan beras.
Baca Juga:
Wamenperin Dukung Rencana IAS Kembangkan Kawasan Aerotropolis
“Beras analog sagu juga memiliki keunggulan berupa kandungan resistance starch yang tinggi dan kadar glikemiks indeks yang rendah sehingga baik untuk mencegah diabetes,” ujar Agus.
Penyelenggaraan Bazaar Lebaran diharapkan bisa menjadi kesempatan yang baik untuk mengenalkan berbagai produk-produk industri makanan dan minuman menjelang Lebaran, sekaligus memperlihatkan tren permintaan terhadap barang kebutuhan pokok terus meningkat. Untuk itu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, di samping menjaga ketersediaan stok di pasar, juga perlu didukung dengan pendistribusian yang tepat sasaran.
Bazaar Lebaran ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pegawai dan masyarakat sekitar untuk mendapatkan bahan makanan, minuman, dan sandang lainnya dengan harga terjangkau.
Baca Juga:
Kemenperin Lahirkan IKM Jawara Gernas BBI NTB dengan Omzet Meroket
“Pelaksanaan Bazaar Lebaran juga merupakan bentuk kepedulian dan wujud partisipasi Kementerian Perindustrian dalam menyambut Lebaran dengan meningkatkan peran Plasa Pameran lndustri yang bisa dimanfaatkan oleh para perajin dan pengusaha untuk berpromosi, sekaligus membantu masyarakat dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” pungkas Menperin. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Selasa (26/3).
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.