Haris menambahkan di Kota Medan terdapat 1.300 pangkalan dan 40 persen pangkalan stoknya kosong saat libur Idul Adha dan hanya terjadi di beberapa kecamatan tertentu, tetapi isu tersebut tersebar cepat lewat media sosial.
"Akibatnya terjadi panic buying sehingga masyarakat yang biasanya memiliki tabung cadangan, mengisi full seluruh tabung miliknya. Selain itu, masih ditemukan adanya indikasi LPG 3 kilogram yang dioplos menjadi LPG 5 kilogram dan 12 kilogram," ujar Haris.
Baca Juga:
KPPU Surabaya Intensifkan Pengawasan Pasca-Lebaran untuk Kemitraan Usaha Sehat
Haris juga menambahkan bahwa berdasarkan monitoring lapangan yang telah dilakukan oleh Hiswana Migas, sudah dapat dipastikan bahwa stok LPG 3 kilogram di pangkalan sudah tersedia.
Kuota yang diberikan oleh Pertamina saat ini mencapai 108 persen artinya sudah overlap sebesar 8 persen.
Dampak kelangkaan yang dirasakan hingga saat ini salah satunya karena belum diimplementasikannya subsidi tepat sasaran.
Baca Juga:
Terkait Naik Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU
Sudah ada aturan peruntukan subsidi dari pangkalan, yakni 80 persen untuk masyarakat dan 20 persen untuk pedagang eceran, tetapi pelaksanaan di lapangan sulit dilaksanakan.
"Saya khawatir karena aturannya membuka celah penyelewengan, nantinya agen atau pangkalan yang harus menanggung sanksinya," ungkap Haris.[sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.