WahanaNews.co, Vientiane - Rangkaian Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-44 dan ke-
45 ASEAN dan Pertemuan KTT Terkait Lainnya sedang berlangsung pada 9–11 Oktober 2024.
KTT yang berlangsung di National Convention Centre (NCC) Vientiane, Laos, ini terdiri atas 16 pertemuan. Rangkaian pertemuan tersebut melibatkan sembilan negara mitra ASEAN dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca Juga:
Prabowo Sampaikan Kepuasan atas Kinerja Kabinet Merah Putih Pada US-ASEAN Business Council
Wakil Presiden Ma’ruf Amin memimpin Delegasi RI dalam KTT ke-44 dan ke-45 tersebut. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan KTT, Para Pemimpin Negara ASEAN mengeluarkan Deklarasi Bersama untuk Penyelesaian Substansial Perundingan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN–Republik Rakyat Tiongkok/RRT (ASEAN-China Free Trade Agreement/ACFTA) 3.0 saat Pertemuan KTT ASEAN–RRT ke-27.
Pertemuan tersebut dipimpin Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone
sebagai Ketua ASEAN dan Perdana Menteri Dewan Negara RRT Li Qiang sebagai Ketua Delegasi Tiongkok.
“Saya mengapresiasi selesainya negosiasi Peningkatan Perjanjian Perdagangan ASEAN-RRT 3.0 yang akan memperkuat kerja sama kita di bidang ekonomi hijau, ekonomi digital, rantai pasok, dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Saya juga mendukung penguatan kemitraan inklusif dan keberlanjutan yang juga tercakup dalam Persetujuan ini. ACFTA 3.0
diharapkan mampu membuka pasar lebih luas untuk perdagangan serta investasi antara ASEAN dan RRT serta menjadi landasan penting untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang,” tegas Wapres Ma’ruf Amin.
Baca Juga:
Wisatawan Indonesia Meningkat Tajam, 731 Ribu Perjalanan ke Luar Negeri di Oktober 2024
Selain itu, di sela-sela Pertemuan KTT, diselenggarakan ASEAN Business & Investment Summit (ABIS) 2024 oleh ASEAN Business Advisory Council (ABAC) di pilar ekonomi pada 8–11 Oktober 2024. Kegiatan tersebut bertema “ASEAN: Enhancing Economic Connectivity and Resilience”.
Direktur Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan RI Dina Kurniasari turut hadir dalam KTT
tersebut sebagai pemimpin Delegasi RI dari Kemendag RI. Menanggapi pelaksanaan ASEAN Business
& Investment Summit, Dina mengatakan perlunya digitalisasi bagi pelaku usaha, terutama UMKM.
“Digitalisasi bagi UMKM sangat diutamakan bagi pelaku usaha untuk meningkatkan produktivitas, fasilitasi perdagangan, memperluas inklusi keuangan, serta mempercepat transformasi digital di lingkup ASEAN. Hal ini untuk mendorong konektivitas perdagangan digital dan keuangan,
pembayaran digital, serta keterlibatan UMKM di pasar global,” kata Dina.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]