Ia juga menyoroti dampak langsung dari kebijakan ini terhadap biaya dan kenyamanan.
Menurut Fitrah, dengan tidak tersedianya AMDK berukuran kecil, konsumen harus mengeluarkan lebih banyak uang dan tenaga untuk membeli dan membawa air dalam kemasan lebih besar.
Baca Juga:
4 Tips Sukses Bisnis Kuliner di Era Digital
“Hal ini tentu mengganggu kenyamanan konsumen,” tegasnya.
Fitrah juga menilai bahwa sektor pariwisata—yang menjadi andalan Pulau Dewata—berpotensi mengalami dampak signifikan.
Wisatawan yang biasanya mengandalkan AMDK kecil karena kepraktisannya akan mengalami kesulitan, terlebih jika produk alternatif seperti tumbler isi ulang atau galon kecil belum tersedia secara merata.
Baca Juga:
4 Tips Jadi Konsumen yang Cerdas dan Bijak!
“Konsumen sektor pariwisata adalah kelompok potensial yang akan paling terkena dampaknya. Yang perlu dipastikan selanjutnya dalam implementasi SE ini adalah apakah produk alternatif telah merata dan dapat memenuhi kebutuhan serta harapan konsumen?” ucap Fitrah.
Fitrah pun mendorong pemerintah untuk tidak tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan yang bisa menimbulkan dampak luas, terutama bagi konsumen.
Ia meminta agar pemerintah melibatkan semua pihak yang berkepentingan, termasuk masyarakat umum, sebelum memutuskan kebijakan yang bersifat membatasi.