- 2020 sebesarRp456,504 triliun.
- 2021 sebesar Rp558,883 triliun
Baca Juga:
Kabar Baik, Prabowo Umumkan Kenaikan Upah Buruh 6,5 Persen di 2025
- 2022 sebesar Rp519,845 triliun
- 2023 sebesar Rp624,31 triliun dan sampai saat ini terus bertambah.
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan apabila melihat kondisi fiskal Indonesia, jumlah utang jatuh tempo pada tahun depan tidak terlalu berbahaya.
Baca Juga:
Arahan Prabowo Subianto, Tim Advokasi Partai Gerindra Siap Kawal Suara Tri Adhianto–Haris Bobihoe
Sebab, ekonomi dalam negeri termasuk kuat jika dibandingkan negara lain. Bahkan di tengah pandemi, masih mampu tumbuh dan pulih dengan cukup cepat.
"Namun jika dibilang wajar, saya kira bisa dikatakan tak wajar, karena selama ini tagihan toh tidak sebesar itu," ujarnya, melansir CNN Indonesia.
Menurut Ronny, jumlah utang jatuh tempo bertambah seiring dengan bertambahnya utang yang fantastis selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).