Rendy melihat salah satunya yang harus dipertimbangkan dengan matang adalah makan siang gratis. Sebab, apabila terlalu dipaksakan dan memberatkan fiskal, maka utang akan bertambah besar.
"Peningkatan nominal utang tentu harus disikapi dengan penyusunan rancangan program yang memang tidak memberatkan fiskal dalam jangka pendek hingga menengah yang berkaitan dengan penambahan utang baik yang sifatnya pembayaran pokok utang maupun bunga utang," imbuhnya.
Baca Juga:
Kabar Baik, Prabowo Umumkan Kenaikan Upah Buruh 6,5 Persen di 2025
Selain itu, Rendy mengingatkan agar pemerintahan baru nantinya harus tetap hati-hati dalam menerbitkan utang baru karena akan memberatkan fiskal. Apalagi kalau utang itu dalam jangka pendek di bawah 5 tahun.
"Ketika utang jatuh tempo yang diterbitkan pemerintah baru itu terjadi bersamaan dengan jatuh tempo utang yang dilakukan oleh pemerintah sebelumnya, maka ini tentu akan membebani ruang belanja APBN," pungkasnya.
[Redaktur: Elsya TA]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.