WahanaNews.co | Berita baik datang dari Bantul, DI Yogyakarta. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan potensi ekonomi kreatif Bantul dipromosikan melalui media elektronik billboard di Times Square, New York, Amerika Serikat.
"Ini satu kebanggaan bagi Bantul bisa ditampilkan dalam Times Square New York City oleh teman-teman dari Viral Blast Global, dan ini akan menyemangati masyarakat Bantul untuk meningkatkan kreatifitasnya," kata Abdul usai temu wicara dengan tema "Ekonomi Kreatif Indonesia Tumbuh" yang digelar Viral Blast Global di Kampung Mataraman, Kabupaten Bantul, Minggu (12/9/2021).
Baca Juga:
9 Gagasan Pemuda untuk Majukan Sumatera Utara: Buku "Pemuda Bersama Bobby Nasution"
Menurut Bupati, dengan masyarakat yang makin bersemangat untuk meningkatkan kreatifitas mereka, maka rencana Kabupaten Bantul untuk go international tersebut akan dapat diikuti dengan kesiapan yang lebih matang.
"Artinya sudah dibukakan, mata dunia sudah terbuka terhadap Bantul, tinggal Bantul bagaimana? Baik pemerintah maupun masyarakat kreatifnya. Ini sebuah tantangan, kalau go international ini ingin sukses, maka kekuatan daya kreatifitas ini harus dipastikan," jelasnya.
Dia mengatakan, ini menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang yang sangat besar bagi Bantul sehingga Pemkab Bantul mengapresiasi dan terima kasih kepada Viral Blast Global atas kepedulian dan promosi produk Bantuldi salah satu kawasan ikonik Amerika Serikat tersebut.
Baca Juga:
Bank Jateng Resmikan Dua Unit Layanan Mikro di Rembang pada 1 November 2024
"Sudah ditayangkan di New York dan salah satu yang ditayangkan adalah potensi Desa Sabdodadi sebagai Desa Mandiri Budaya di Bantul, karena memang kami ingin mengembangkan pariwisata tidak hanya wisata alam, wisata buatan, tapi juga wisata budaya," ujarnya.
Apalagi, kata Bupati, tren pasar wisata budaya tersebut saat ini semakin meningkat karena kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke atas sekarang ini lebih meminati atau mulai melirik adanya wisata budaya karena keunikan dan kekhasannya.
"Wisata budaya itu unik, dan kebudayaan itu khas, budaya Yogyakarta sama Jateng berbeda, Jatim sama Sunda beda, dan wisata budaya inilah yang terus akan kami eksplorasi, kami kuatkan dengan menghidup-hidupkan tradisi seni budaya yang ada," ujarnya.