WahanaNews.co | Pangalengan termasuk daerah penghasil komoditas kopi unggulan di Jawa Barat. Sejumlah masyarakat di sana turut menggantungkan hidupnya sebagai petani atau pekerja di perkebunan kopi.
Tak heran, nikmatnya kopi asal Pangalengan tersebut berhasil 'disruput' sampai Eropa hingga Timur Tengah. Adalah Wildan Mustofa, Founder CV Frinsa Agrolestari yang sukses memasarkan kopi asal Pangalengan itu ke Mancanegara.
Baca Juga:
Tren Kopi Sumedang Naik Daun, DiskopUKMPP: Ini Saatnya Inovasi dan Ekspansi!
Wildan memulai bisnis tersebut usai lulus kuliah akhir tahun 1990. Menyadari background dirinya di bidang agrikultur dan tinggal di pegunungan, ia memikirkan bagaimana wilayahnya dan komoditas yang dihasilkan bisa maju.
"Jadi masalah di gunung adalah masalah konservasi di mana orang nanam semusim di lereng-lereng. Jadi saya mikir gimana caranya supaya orang bisa tetap bertani tanpa harus ngerusak alam akhirnya kita kepikiran kopi," jelasnya dalam Webinar UMKM BNI Jawa Barat, Rabu (29/12/2021).
"Dan waktu itu saya alumni Belanda, ada support di sana untuk mendatangkan ahli marketing kopi, ahli pasca panen kopi, karena kita mikir kopi ini bagus buat alam, tapi apakah petaninya bisa mendapatkan kehidupan yang layak dengan menanam kopi, kalo pemasarannya tidak kita dukung," imbuhnya.
Baca Juga:
5 Penyakit Bisa Menyerah jika Anda Minum Kopi Hitam Tanpa Gula
Ia lantas melakukan riset untuk menemukan metode produksi yang paling efektif untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi. Menurutnya, bisnis kopi miliknya ini sangat menarik sebab semuanya sangat lokal, dari bibit, pertanian dan 100% UMKM.
"Alhamdulillah sampai saat ini kita sudah masuk ke pasar utama ke Eropa kita masuk, ke Belgia kita masuk, ke Skandinavia, Rusia. Jadi mulai dari Eropa Barat sampai Utara, Amerika juga pantai barat, pantai timur, mulai dari California, kemudian ke Australia ke Jepang termasuk ke Timur Tengah," bebernya.
Lebih lanjut, kata dia, perjalanan bisnisnya ini memang tidak sesingkat seperti yang dibayangkan. Ada banyak rintangan dan tantangan yang dihadapinya untuk membesarkan pasar komoditas kopi asal Pangalengan tersebut.