WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 17.865,43 kilometer (km) dalam kurun waktu 15 tahun, yakni selama periode 2025-2040.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra, menyatakan bahwa proyek ini akan dilakukan secara besar-besaran untuk meningkatkan konektivitas, mendukung swasembada pangan, serta memperkuat ketahanan energi.
Baca Juga:
Melompat ke Masa Depan, 7 Mega Proyek Infrastruktur Siap Ubah Wajah Pulau Sumatera
"Rencana pembangunan jalan bebas hambatan ini akan dilakukan secara masif hingga 2040," ungkap Rachman dalam Seminar Nasional Hari Jalan 2024 di Kantor Kementerian PU, dikutip Sabtu (21/12/2024).
Selain fokus pada pembangunan jalan tol, Rachman juga menyoroti pentingnya lokasi strategis untuk jalur keluar atau exit tol.
Ia mengungkapkan bahwa penempatan exit tol harus dirancang dengan cermat agar terhubung dengan sentra produksi, kawasan industri, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Baca Juga:
Waspada! 120 Titik Rawan di Jalur Mudik Nataru Sumut, Dishub Kirim Surat ke Pemda
Menurut Rachman, pihaknya telah melibatkan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) untuk menganalisis lokasi exit tol yang sudah ada maupun yang direncanakan.
"Idealnya, exit tol harus memberikan akses optimal ke pusat-pusat ekonomi dan terintegrasi dengan jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten," tambahnya.
Dalam pemaparannya, Rachman menjelaskan bahwa selama periode 2015-2024, total jalan tol yang terbangun mencapai 3.020 km, dengan 3.110 km di antaranya sudah beroperasi.