WahanaNews.co, Solo - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan, Kementerian Perdagangan memiliki tiga program prioritas, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) BISA (Berani Inovasi, Siap Adaptasi) Ekspor. Ketiganya saling terkait dan membutuhkan kerja sama strategis banyak pihak.
Hal tersebut disampaikan Mendag Budi dalam Kuliah Umum Kebijakan Perdagangan Indonesia, Kamis,
(31/10) di Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah. Dalam kesempatan ini, Mendag Budi
didampingi Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Isy Karim.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
“Penguatan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan UMKM BISA ekspor merupakan tiga program yang menjadi fokus utama Kemendag saat ini. Semuanya bermuara untuk mempertahankan, bahkan melanjutkan tren positif dari neraca perdagangan Indonesia yang telah surplus selama 53 bulan ke
belakang,” ujar Mendag Budi.
Ketiga program tersebut memang menempatkan UMKM sebagai fokus tersendiri mengingat UMKM
berkontribusi signifikan terhadap postur perekonomian Indonesia, dengan rasio 99 persen dari keseluruhan unit usaha di Indonesia yang berkontribusi pada 60 persen produk domestik bruto (PDB), serta penyerapan tenaga kerja hingga 97 persen.
Mendag Budi juga memaparkan beberapa tantangan yang kerap ditemui di lapangan, misalnya produktivitas yang rendah dari UMKM dan minimnya UMKM yang sudah memiliki sisi legalitas.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
“Penciptaan lapangan pekerjaan melalui UMKM memang penting, tetapi peningkatan produktivitas
merupakan kunci keberlanjutan bisnis UMKM,” tandas Mendag Budi.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.