WahanaNews.co | Mendadak, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghubungi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Gara-garanya, Indonesia masih melakukan impor bawang putih.
Kejadian itu terjadi usai Jokowi menanam bawang merah bersama masyarakat dan petani di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Jokowi menyempatkan diri berdialog dengan para petani.
Baca Juga:
Indonesia Ternyata Impor Cabai-Bawang Putih dari Singapura
Saat itu Jokowi kebanjiran keluhan dari para petani. Mereka enggan menanam bawang putih karena harganya turun imbas masuknya impor bawang putih pada saat panen. Seketika itu juga Jokowi langsung menelepon Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
"Pak Menteri, ini saya dengan para petani di Temanggung. Keluhan mereka semuanya sama, pada saat panen bawang putih itu impornya justru masuk, keluhannya selalu itu," ucap Jokowi, Selasa (14/12) kemarin.
Lutfi pun langsung merespons keluhan tersebut dan akan mengirimkan tim untuk mengecek. "Saya akan kirim tim untuk mengecek, Bapak," jawab Lutfi.
Baca Juga:
Ini Biang Kerok Penyebab Harga Bawang Putih Tak Kunjung Turun
Turut mendampingi Jokowi dalam dialog tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq.
Sekedar informasi, dalam kunjungannya ke Jawa Tengah, Jokowi juga meresmikan empat embung. Keempat embung tersebut adalah Embung Bansari yang ada di Kabupaten Temanggung, Embung Dukun dan Embung Pagergunung yang ada di Kabupaten Magelang, serta Embung Tlogoguwo yang ada di Kabupaten Purworejo.
"Pagi hari ini saya datang ke Kabupaten Temanggung untuk meresmikan empat embung yang telah kita bangun dari 66 embung yang kita bangun di tahun 2021," ujar Jokowi.
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, diketahui Embung Bansari memiliki kapasitas tampung 8,588 meter kubik dengan luas genangan 0,56 hektar dan dibangun dengan biaya Rp 9,2 miliar. Sedangkan Embung Dukun memiliki kapasitas tampung 16.395 meter kubik dengan luas genangan 0,578 hektar dan dibangun dengan biaya Rp 8,4 miliar.
Sementara itu, Embung Pagergunung diketahui memiliki kapasitas tampung 7.500 meter kubik dengan luas genangan 0,32 hektar dan dibangun dengan biaya Rp 4,2 miliar. Terakhir, Embung Tlogoguwo diketahui memiliki kapasitas tampung 15.775 meter kubik dengan luas genangan 0,573 hektar dan dibangun dengan biaya Rp 11,6 miliar. [qnt]