Pertamina diproyeksi mengalami defisit hingga Rp 190,8 triliun hingga akhir tahun, sementara PLN defisit Rp 71,1 triliun.
"UU APBN memberikan kompensasi hanya Rp 18,5 triliun, yaitu untuk kompensasi BBM saja terutama solar. (Sedangkan) Pertalite dan listrik (sebelumnya) tidak ada kompensasi," ucap Sri Mulyani.
Baca Juga:
Bea Cukai Tindak 31.275 Perdagangan Ilegal di 2024, Menkeu: Potensi Kerugian Negara Rp3,9 Triliun
Anggaran kompensasi melonjak
Adapun HJE Pertalite yang berlaku saat ini sebesar Rp 7.650 per liter, sementara harga keekonomiannya Rp 12.556 per liter dengan asumsi harga minyak mentah di kisaran 100 dollar AS per barrel.
Sementara itu, HJE tarif listrik 900 VA Rp 1.352 per Kwh, sementara harga keekonomian sudah Rp 1.533,1 per Kwh.
"Jadi anggaran untuk kompensasi akan melonjak dari yang tadinya hanya dialokasikan Rp 18,5 triliun menjadi Rp 234,6 triliun atau naik Rp 216,1 triliun," tandas Sri Mulyani. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.