WahanaNews.co | Program Kartu Prakerja telah menjadi salah satu game changer di masa pandemi Covid-19 yang turut mengubah hidup penerima manfaatnya.
Bahkan, program government to people pertama yang diinisiasi Indonesia tersebut mampu menarik perhatian dunia internasional dan dapat direplikasi di negara lain.
Baca Juga:
Pemerintah Anggarkan Rp 4,8 Triliun untuk Pelatihan Kartu Prakerja 2024
Sejak program tersebut diluncurkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam setiap kunjungan kerja kerap menyempatkan waktu untuk menyapa para alumni Program Kartu Prakerja di berbagai kota.
Program yang memiliki penerima manfaat yang tersebar di hampir seluruh Indonesia ini juga bersifat inklusif, 3% diantaranya merupakan penerima manfaat dari penyandang disabilitas.
Program Kartu Prakerja juga turut mendukung kaum perempuan untuk mengoptimalkan potensinya, terbukti bahwa 49% penerima manfaat berasal dari kaum perempuan.
Baca Juga:
Kartu Prakerja Gelombang 61 Sudah Dibuka, Yuk Daftar!
“Saya mengapresiasi dan saya yakin anda-anda ini akan menjadi orang yang sukses. Karena saya lihat semuanya punya fighting spirit. Fighting spirit itu berarti mengikuti proses seleksi dalam situasi pandemi ikut Kartu Prakerja, dan yang satu kali langsung dapat itu sedikit sekali, rata-rata ada tujuh kali. Berarti daya juangnya luar biasa dan dengan fighting spirit itu saya yakin anda akan menjadi orang yang sukses di kemudian hari,” ujar Menko Airlangga saat berbincang santai menyapa para alumni Program Kartu Prakerja dalam kunjungan kerja di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (16/06).
Dalam bincang santai tersebut, Menko Airlangga menerangkan bahwa Program Kartu Prakerja merupakan program dari Kemenko Perekonomian yang langsung ke masyarakat.
Menko Airlangga juga mengisahkan secara singkat tentang pertama kali Presiden Joko Widodo memberi arahan kepada Menko Airlangga untuk melaksanakan Program Kartu Prakerja.
“Pada waktu itu format dan jenisnya belum kelihatan, tetapi tujuan utamanya sudah jelas bahwa ini adalah program untuk re-training dan re-skilling untuk jumlah yang besar, bukan hanya untuk 100 orang pertahun,” ungkap Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, para alumni peserta Program Kartu Prakerja berharap program tersebut dapat terus dilaksanakan agar semakin banyak masyarakat yang menerima manfaat dari Program Kartu Prakerja.
Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga menegaskan bahwa Program Kartu Prakerja akan tetap dilanjutkan. Bahkan, Program Kartu Prakerja terus dikembangkan salah satunya yakni melalui skill week yang bisa diikuti oleh alumni Program Kartu Prakerja untuk terus meng-upgrade ilmunya.
Sebelum mengakhiri bincang santai tersebut, Menko Airlangga memberi semangat kepada para alumni Program Kartu Prakerja agar dapat terus berdaya, mandiri, dan menjadi manusia yang lifelong learning.
“Fighting spirit, kemauan yang tinggi, saya rasa itu menjadi jaminan masa depan yang lebih baik,” pungkas Menko Airlangga.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Gubernur Jawa Barat, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, serta Tim Ahli dan Tim Asistensi Kemenko Perekonomian. Demikian dilansir dari laman ekongoid, Minggu (18/6). [jp/jup]