WahanaNews.co | Pemerintah Indonesia dan China sepakat untuk sama-sama menghilangkan hambatan dalam kegiatan perdagangan bilateral sebagaimana didiskusikan dalam pertemuan kedua dengan Menlu RI, Retno Marsudi di Tunxi, China.
Dalam press briefing yang diikuti dari Jakarta, Kamis (31/3/2022), Retno mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik peningkatan volume dan kian menyusutnya angka defisit perdagangan.
Baca Juga:
Diduga Tidak Berdaya Lawan Mafia BBM Ilegal, PW FRN Desak Evaluasi Kapolda dan Kapolresta
Menurut Retno, berarti perdagangan kedua negara telah semakin seimbang.
“Perdagangan Indonesia-China tahun 2021 meningkat 54 persen dan mencapai lebih dari 110 miliar dolar AS,” ujar Menlu pula.
Guna terus mendorong kerja sama perdagangan kedua negara, Retno Marsudi dan Menlu China Wang Yi telah membahas sejumlah hambatan perdagangan yang masih dihadapi oleh kedua negara dan sepakat untuk menghilangkan hambatan tersebut.
Baca Juga:
Menlu RI dan Menlu Selandia Baru Bahas Pembebasan Pilot Susi Air
Selain soal perdagangan, Retno dan Wang Yi juga membahas sejumlah isu kawasan dan internasional.
“Tentunya situasi di Afghanistan dan Ukraina kami bahas secara mendalam dalam pertemuan,” kata dia lagi.
Terkait situasi di Afghanistan, Retno menekankan kembali pentingnya mendorong Taliban untuk segera memenuhi janji yang pernah disampaikan, termasuk soal kemajuan akses pendidikan bagi perempuan di negara itu.
Adapun soal Ukraina, Retno menjelaskan pentingnya bagi semua pihak, termasuk China, untuk mendorong segera diakhirinya perang agar krisis kemanusiaan tidak kian memburuk.
Menlu Retno menghadiri kegiatan pertemuan Neghboring Countries of Afghanistan + Afghanistan Foreign Ministers Dialogue.
Selain dengan Menlu China, Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Iran dan Menlu Rusia. [rin]