WahanaNews.co | Untuk mendorong pertanian dalam negeri, Menteri Pertanian (Mentan) meminta setiap daerah untuk meningkatkan produktivitasnya.
Alasan Mentan bukan hanya untuk menjaga ketahanan pangan, namun diharapkan bisa meningkatkan nilai tambah melalui ekspor.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
Menurut Mentan Syahrul Yasin Limpo pertanian adalah sektor yang paling kuat dalam menghadapi berbagai ancaman krisis global.
Pertanian jugalah yang terbukti mampu menjadi penyangga ekonomi disaat dunia menghadapi krisis pandemi.
"Pertanian yang paling kuat di saat sektor lainya melemah," ujar Mentan SYL beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, Kementan Siap Berjuang untuk Indonesia Daulat Pangan
Hal tersebut disampaikan oleh Mentan SYL bersamaan dengan acara panen raya padi di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Dangia, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menambahkan Provinsi Sultra memiliki potensi lumbung pangan terbesar di Indonesia karena terdapat hamparan sawah yang luas dan produktivitas padi yang cukup besar.
"Disini saya melihat panen raya provinsi Sultra sudah sangat baik karena produktivitasnya cukup besar. Diharapkan ke depannya, wilayah Sultra mampu meningkatkan produktivitas lebih tinggi lagi agar menjadi lumbung pangan terbesar di Indonesia," ucapnya.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi mengatakan bahwa sejauh ini wilayahnya merupakan wilayah subur yang memiliki area pesawahan luas dan tanah yang cukup subur dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Bahkan khusus untuk sulawesi tenggara saat ini sudah pencanangan area, kita menjadi pensupply. InsyaAllah pertanian kita semakin maju dan lebih baik," pungkas Ali Mazi. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.