WahanaNews.co | Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Bali I Wayan Koster membuka Rekasadana Sendratari “Kisah Ratu Gede Dalem Peed,” Minggu, (18/06) di Panggung Terbuka Ardha Candra, Denpasar, Bali.
Rekasadana ini merupakan pagelaran perdana dari serangkaian kegiatan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Tahun 2023 yang diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya oleh Pemerintah Provinsi Bali.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Menteri Basuki mengatakan, kebudayaan Bali memang telah dikenal dan diakui dunia sebagai kebudayaan yang luar biasa unik dan tidak dapat ditemui pada daerah lain di Indonesia.
“Kehadiran tokoh nasional dan internasional dalam PKB, menjadi penanda atas perhelatan artistik yang sangat megah ini. Rasa kagum, bangga dan haru menyatu di antara para seniman, budayawan rohaniawan, pekerja kreatif dan masyarakat Bali dalam menyambut pelaksanaan PKB setiap tahunnya,” jelas Menteri Basuki.
Menteri Basuki juga mengapresiasi antusiasme masyarakat Bali untuk terus meramaikan penyelenggaraan PKB. Sebab, kemajuan seni dan budaya juga harus ditopang dengan ikhtiar untuk menjaga, merawat dan menindaklanjuti keutuhan alam dan kebudayaan di Bali.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
“Saya mengapresiasi dan selalu mengagumi seni budaya Bali yang beragam dan unggul. Seni dan tradisinya akan berkembang seiring dengan sukacita ribuan masyarakat Bali untuk merayakan pesta keindahan dan keagungan seni budaya Bali,” tambah Menteri Basuki.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, PKB merupakan suatu wahana pelestarian dan pengembangan seni tradisi Bali yang dipercaya unik dan unggul.
“Tahun ini merupakan tahun ke-45 penyelenggaraan PKB. Dari tahun ke tahun, antusiasme masyarakat Bali semakin meningkat. Dan pada tahun ini PKB melibatkan 309 komunitas seni yang menampilkan 498 karya seni dan peran lebih dari 19.000 seniman Bali,” jelas Wayan Koster.
PKB XLV Tahun 2023 diselenggarakan selama satu bulan dan akan ditutup pada 16 Juli 2023 mendatang. PKB kali ini mengusung tema “Segara Kerthi Prabhaneka Sandhi: Samudra Cipta Peradaban” yang bermakna sebagai itikad dan tekad bersama masyarakat Bali dalam menjaga kesucian laut dan pantai sebagai pusat semesta dan asal mula lahirnya peradaban.
“Pemerintah Provinsi Bali mengajak semua pihak secara bersama menyemarakkan PKB dengan tertib, disiplin dan penuh tanggung jawab. Sebab, kesuksesan PKB akan menjadi pembuktian bahwa masyarakat Bali serius untuk hidup berkepribadian dalam kebudayaan,” tutup Wayan Koster. Demikian dilansir dari laman pugoid, Rabu (21/6). [jp/jup]