WahanaNews.co, Jakarta - Dalam rentang waktu 11 hingga 14 Desember 2023, Bank Indonesia (BI) mencatat terjadinya arus modal asing yang memasuki pasar keuangan Indonesia dengan total mencapai Rp 6,82 triliun.
Selama periode seminggu tersebut, dana asing mengalir ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) sejumlah Rp 3,98 triliun, ke pasar saham sebesar Rp 340 miliar, dan ke Sekuritas Rupiah BI (SRBI) sebesar Rp 2,50 triliun.
Baca Juga:
Hingga 2 Februari, BI Catat Modal Asing Masuk Capai Rp4,96 Triliun
"Berdasarkan data transaksi 11-14 Desember 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 6,82 triliun," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya dikutip Minggu (17/12/2023).
Dengan demikian, berdasarkan data setelmen hingga 14 Desember 2023 (year to date/ytd), terdapat aliran modal asing yang masuk atau pembelian bersih sebesar Rp 76,66 triliun pada pasar Surat Berharga Negara (SBN), dan pembelian bersih sebesar Rp 45,35 triliun pada Sekuritas Rupiah BI (SRBI).
Sementara itu, di pasar saham, sepanjang tahun berjalan, terjadi aliran modal asing yang keluar atau penjualan bersih sebesar Rp 17,56 triliun.
Baca Juga:
Modal Asing yang 'Kabur' Tembus Rp 9,95 T Pekan Ini
Dengan adanya masuknya dana asing dalam perdagangan pekan ini, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun mengalami penurunan ke level 68,24 bps pada tanggal 14 Desember 2023, dibandingkan dengan level sebelumnya yaitu 72,85 bps pada tanggal 8 Desember 2023.
Di sisi lain, untuk tingkat imbal hasil (yield) SBN dengan tenor 10 tahun, tercatat meningkat menjadi 6,72 persen, sementara yield surat utang AS atau US Treasury 10 tahun mengalami penurunan ke level 3,921 persen.
"BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkasnya.