Sebagai perbandingan, berdasarkan data Statista, smelter tembaga dengan kapasitas produksi terbesar di dunia saat ini adalah Guixi Smelter, pabrik milik Jiangxi Copper Corp yang hingga Juni 2022 berkapasitas 900.000 metrik ton per tahun.
Menyusul Guixi Smelter, pabrik pemurnian tembaga terbesar di dunia urutan kedua dan ketiga adalah pabrik Birla Copper di India dan pabrik Toyo di Jepang. Negara lain yang juga masuk dalam jajaran ini adalah Jerman dan Chile.
Baca Juga:
Imbas Hilirisasi, Bahlil Sebut 54 Persen Warga Morowali Kena Asma
Dilansir dari Okezone, nilai total total investasi smelter ini mencapai USD3 miliar, atau Rp45 triliun.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat mendampingi presiden dalam peninjauan pembangunan smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Usai beroperasi, smelter ini akan memiliki total kapasitas pengolahan tembaga hingga 1,7 juta ton dan precious metal refinery berkapasitas 6.000 per tahun.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
Pabrik ini nanti akan mampu menghasilkan 600.000 ton tembaga, 50 ton emas, dan 210 ton perak setiap tahunnya.
Dorong Hilirisasi
Pemerintah bermaksud menjadikan smelter PTFI untuk mendorong hilirisasi. Seperti yang diketahui, Indonesia selama ini dikenal sebagai eksportir bahan mentah.