WahanaNews.co | Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong para engineer dan ahli pangan untuk memfokuskan program kerjanya pada keamanan dan ketahanan pangan nasional.
Sebab, menurut SYL, sektor pangan merupakan sektor yang sangat penting dalam mengantisipasi kemungkinan buruk gejolak dan krisis global.
Baca Juga:
Kasus Perundungan Mahasiswi PPDS Undip, Penyidik Periksa Ahli Autopsi Psikologis
"Semua negara di dunia saat ini mengalami kondisi yang sama. Mereka uncontinous, unlinear dan semua seba tak terduga (unprediactable). Bahkan begitu banyak troublance yang menghadirkan pendekatan baru. Dan ini harus menjadi tanggung jawab kita bersama," ujar SYL dalam acara Internasional Webinar on Food Security: Feed 10 Billion And Launching E20 di Jakarta, Senin (12/9).
SYL mengatakan, ilmuan dan para ahli apapun harus kompak membangun network yang baik dalam melakukan mitigasi dan beradaptasi terhadap tantangan yang ada saat ini. Menurut SYL, kolaborasi ini penting dilakukan mengingat pertanian selalu berorientasi pada kebaikan.
"Ini saatnya para engineer harus turun, intinya kita perlu memitigasi, adaptasi tantangan ini. Yang kedua kerja sama menjadi penting, yang ketiga network. Kenapa demikian, karena pertanian itu kalau mengelola 1000 hektar dalam 100 hari bisa dapat 30 miliar untuk satu kali tanam," katanya.
Baca Juga:
Manfaat Data dari Smartwatch Diungkap Pakar, Apa Saja?
SYL menegaskan, sektor pertanian mampu tumbuh dengan baik disaat sektor lainya melemah akibat berbagai hal. Berdasarkan data yang ada, ekspor pertanian meningkat di atas 15 persen. Di sisi lain, stok beras saat ini mencapai kurang lebih 10 juta ton.
"Ini bukan untuk percaya diri, tapi pertanian itu memungkinkan untuk berkembang dari Sabang sampai Merauke. Strategi kami ada tiga dan kita sudah mulai," ujarnya.
Adapun strategi itu kata SYL, pertama meningkatkan kualitas produksi untuk menekan inflasi, kedua mengurangi ketergantungan impor kedelai. "Dan ketiga melakukan pengembangan pangan local," katanya.